Kupang – Zainal Arifin, prakitisi pertanian terpadu, kini sukses memadukan sektor pertanian yang dipadukan dengan peternakan.
Melalui kelompok Kampung Daun di Desa Baumata, Kabupaten Kupang, Zainal mengaku bisa eksis berkat dukungan pemerintah pusat dari lintas kementrian.
Kawasan Kampung Daun yang dibangun Zainal tidak terlepas dari intervensi bantuan dari berbagai kementerian atau Lembaga di Tingkat pusat.
Ia juga berharap di level Pemerintah Provinsi agar bisa lebih intens berkomunikasi agar pembangunan bisa memberi manfaat ganda, seperti yang direncanakan dalam sistem pertanian terpadu.
“Dukungan pemerintah pusat itu, menjadi sangat penting. Saya sudah merasakan intervensi pemerintah pusat Ketika mengembangkan Kawasan pertanian terpadu ini,” sebut Zainal Arifin ketika dikunjungi calon gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena dengan tim pemenangan di Lokasi Kampung Taman Daun, Desa Baumata, Kabupaten Kupang, Minggu (1s0/11/2024).
Menurut Zainal, kendati dukungan pusat sangat penting dalam membantu pengembangan sistem pertanian terpadu, tetapi ada catatan penting yang harus diperhatikan. “Harapan saya, semoga Kawasan yang kami bangun ini bisa memberi kontribusi pemenuhan bahan makan kepada masyarakat sekitar dan skala lebih luas,” katanya.
Melki Laka Lena mengatakan, dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan oleh para praktisi pertanian seperti yang dirasakan Pak Zainal Arifin. “Bukan kita omong-omong. Pak Zainal yang sudah mempraktikkan itu saja tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat. Bicara Pemerintah pusat berarti, Prabowo – Gibran. Bicara Prabowo – Gibran, pasti Melki – Johni,” ujar Melki Laka Lena dalam kesempatan itu.
Melki Laka Lena menyebut, produk yang ada jika dimungkinkan agar diolah lebih lanjut agar memberi nilai lebih. “Ada Gerakan beli NTT, jadi semua produk olahan yang dihasilkan oleh warga NTT dimanfaatkan sepenuhnya oleh semua elemen masyarakat termasuk pemerintah dari tigkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi NTT serta Kementerian Lembaga lainnya yang melakukan aktifitas di wilayah NTT. Juga melalui kekuatan Diaspora asal NTT maupun intervensi pemerintah provinsi akan dilakukan agar memberi implikasi lebih besar terhadap produk masyarakat dan UMKM,” sebutnya.
Melki – Johni, kata dia, selain menggandeng Diaspora asal NTT, dilanjutkan dengan mendorong hasil pertanian dan olahan masuk ke supermarket besar yang ada di NTT. Disamping, membawa lebih banyak dukungan dari pemerintah pusat untuk membantu masyarakat lokal.
Melki Laka Lena menyebut, selain memberikan pertambahan ekonomi, pengelolaan tanaman semacam ini bisa disuplai dalam rangka program gizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Tugas Melki – Johni mendorong kreativitas lokal yang sudah dibuat kita kembangkan lagi. Semua tenaga terampil termasuk,” kata dia.
Melki Laka Lena saat berkunjung ke Kampung Daun, disambut gembira Zainal Arifin. Melki Laka Lena diajak untuk melihat kolam ikan yang berada di bagian depan kawasan pertanian itu. Politisi Golkar itu memberi makan berbagai jenis ikan yang ada di kolam itu.
Setelah itu, Arifin mengajak Waketum DPP Golkar ini menuju ke kebun sayur. Disana, Arifin dan Melki menyiram tanaman menggunakan alat semprot pertanian berupa sprinkler.
Kemudian, Melki Laka Lena memanen sayur kol yang berada disisi bedeng tanaman yang sebelumnya disiram. Kawasan itu merupakan lahan pertanian terpadu yang dikelola Kelompok Tani Kampung Daun dan Kelompok Tani Wirausaha dan Alumni Hortikultura.
Zainal dalam kesempatan itu menitipkan pesan ke Melki Leka Lena. “Mestinya, pengelolaan pertanian itu disiapkan dengan baik. Tahap awal harus dilakukan persiapan lahan hingga proses pemasaran di tahapan akhir. Kendala paling banyak yang dia temui membangun kawasan pertanian terpadu itu adalah koordinasi dan komunikasi antar instansi yang sulit. Sehingga ini menjadi perhatian serius Gubernur NTT mendatang dalam membangun koordinasi dengan pemerintah pusat,” katanya. (*/tim)