
Kupang–Pemandangan berbeda terjadi di lokasi Gua Kristal di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Jumat (31/7).
Wisatawan asing yang mengunjungi lokasi ini tiba-tiba protes. Kejadian berawal dari lima wisatawan yang tergabung dalam peserta Sail Raja Ampat minta petugas mengantarkan mereka ke gua tersebut.
Alasannya seperti disampaikan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan SDM dan Investasi Pariwisata, Dinas Pariwista dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur, Eden Klakik, wisatawan mengenal gua kristal (crystal cave) karena membacanya di internet.
Di sebut gua kristal karena di dasar gua terdapat kolam yang airnya sangat jernih. Air di kolam memantulkan cahaya menyerupai kristal ketika terkena sinar matahari. “Karena mereka (wisatawan) membaca promosi gua kristal di internet, tiba di Kupang mereka minta diantarkan ke sana,” kata Eden kepada Lintasntt.com.
Sejumlah quide kemudian ditugaskan mengantar lima wisatawan tersebut. Menurut Eden, wisatawan mulai bingung karena begitu mobil berbelok ke ruas jalan menuju gua, tidak terlihat penunjuk arah yang menyebutkan di lokasi terdapat obyek wisata. Selanjutnya wisatawan diturunkan di sisi jalan ke arah kantor Polisi Perairan dan diminta berjalan kaki melewati bebatuan cadas. “Memang tidak jalan ke lokasi wisata gua kristal jadi harus lewat jalan setapak,” ujarnya.
Setelah berjalan sekitar 100 meter, mereka tiba di mulu gua yang tertutup rumput dan ranting pohon. Di mulut gua tersebut terlihat sejumlah coretan dan sampah. Wisatawan kian bingung karena mau masuk ke dalam gua saja, harus melewati perjuangan panjang. Mulut gua kecil, dan harus berhati-hati melangkah karena jalan menurun yang sangat licin.
Buruknya lokasi wisata ini tidak saja membuat pemerintah daerah malu akan tetapi juga meninggalkan citra buruk bagi wisatawan asing.
Sementara itu sampai Sabtu (1/8) sebanyak 36 perahu yang akan mengikuti Sail Raja Ampat sudah tiba di Kupang. Setiap perahu rata-rata berpenumpang lima orang, akan meninggalkan Kupang ke Alor, Timor Tengah Utara dan Sumba pada 4 Agustus 2014. Para wisatawan akan mengunjungi sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur sebelum melanjutkan pelayaran mengikuti Sail Raja Ampat di Papua Barat. (gma)
Untuk sdr walikota,sebaiknya anda mundur saja…air (PDAM)persoalan,lampu jl persoalan sampah.Jangankan Gua kristal,taman nostalgia(tamnos)berantakan.Sangat ironis dng rumah jabatan yg anda numpangi….