Kupang – Hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Sabtu (21/2) diperkirakan masih berlangsung sampai pekan depan atau sampai akhir bulan ini.
Masyarakat diingatkan mewaspadai dampak yang timbul akibat hujan lebat tersebut seperti banjir dan tanah longsor. “Untuk sepekan ke depan, kondisi cuaca hampir di seluruh wilayah NTT diperkirakan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat,” kata Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Helny Yofin Mega Mila, Minggu (21/2).
Masyarakat juga diingatkan mewaspadai angin kencang berdurasi singkat dengan kecepatan antara 20-30 kilometer per jam.
Saat ini seluruh wilayah NTT diguyur hujan dengan dengan intensitas ringan sampai lebat disertai petir. Pada Sabtu pagi, hujan mengguyur wilayah Kota Kupang, Sabu Raijua dan Rote Ndao pukul 05.00-06.10 Wita dan meluas ke wilayah lainya seperti Belu dan Ende.
Sebelumnya, pada Sabtu (20/2), hujan lebat mengguyur wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sejak pagi sampai petang menimbulkan banjir di berbagai tempat, seperti di Kelurahan Tuak Daun Merah, Kota Kupang serta Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah dan Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur.
Banjir terjadi akibat pekerjaan drainase yang tidak tuntas dan tersumbat sampah, yang menyebabkan air dari drainase meluap ke badan jalan.
Sementara itu, ketinggian gelombang di perairan berkisar antara 1,25-2,5 meter, kecuali Selat Sumba bagian barat dan Samudera Hindia selatan Pulau Sumba dan Sabu memiliki ketinggian gelombang hingga tiga meter.
Masih tingginya gelombang di perairan mengakibatkan kapal nelayan belum beroperasi secara maksimal yang membuat harga ikan segar di pasar masih tinggi. Sedangkan kapal penumpang milik PT ASDP beroperasi normal. (mi/gma)