Jurnalisme Warga

Warga Raihat Belu Keluhkan Jalan Rusak, Tak Kunjung Diperbaiki

Belu – Warga Kecamatan Raihat Kabupaten Belur resah dan kecewa. Pasalnyasalah satu akses jalan yang menghubungkan 5 desa di daerah itu rusak berat sejak 2015, namun sampai saat ini tak kunjung diperbaiki.

Ruas jalan berlubang, berkerikil dan bebatuan besar berserakan di badan jalan yang membuat akses transportasi tersendat. Bahkan, di sejumlah titik jalan, kendaraan roda dua dan roda empat pun tak melintas. Beberapa pengguna jalan  yang nekat menerobos jalan rusak, mengalami kecelakaan.

Kepala Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Cyprianus Mau mengatakan jalan rusak di desa tersebut sepanjang 9 kilometer. Setiap hari kerusakan jalan bertambah parah, apalagi saat musim hujan.

Kondisi jalan seperti ini membuat warga kesulitan bepergian untuk menjual hasil kebun mereka ke pasar tradisional di kota atau di pasar desa. Cyprianus mencatat kerusakan jalan tidak hanya ditemukan di Tohe, tetapi juga di desa lainnya yakni Maubutin, Aitoun, Raifatus dan Tohe Leten atau total lima desa.

Menurut Cyprianus, aparat desa telah kembali mengusulkan perbaikan jalan sejak 2019 kepada pemerintah kabupaten maupun provinsi. “Kami aparat desa telah mengusulkan perbaikan jalan rusak daerah ini sejak tahun 2019 dan mendapat tanggapan dari pemerintah kabupaten maupun kota untuk segera diperbaiki pada tahun 2023 ini,” ujarnya.

Menurutnya banyak keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan ini, namun sebagai kepala desa, ia tidak bisa berbuat banyak. Keluhan warga tersebut disampaikan ke pemerintah daerah setempat dengan harapan suatu saat pemerintah memperhatikan akses jalan ini untuk segera diperbaiki.

Riky Taek, salah satu warga Desa Tohe mengatakan ia sangat kecewa karena akses jalan rusak parah ini tak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Sebagian besar warga lebih memilih berjalan kaki. Tidak hanya itu, kerusakan berat jalan raya ini juga berdampak pada perekonomian keluarga mereka.

“Saya kecewa karna jalan ini sudah rusak lama dan tidak pernah dilihat oleh pemerintah. Mau pergi kemana-mana juga sulit, bahkan mau jual hasil kebun saja terkadang tidak bisa karena tidak ada kendaraan yang memberi tumpangan di daerah kami ini,” ujar Riky.

Riky berharap pemerintah Kabupaten Belu segera membenahi dan memperbaiki kondisi jalan yang rusak parah sehingga mereka dapat kembali beraktivitas seperti biasanya. “Kami berharap pemerintah segera turun ke daerah kami dan memperbaiki akses transportasi yang rusak parah ini, sehingga semua akses pekerjaan mereka berjalan lancar,” pungkas Riky. (Salvhy Moruk)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Undana Tuan Rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18

Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18…

3 hours ago

Calon Lain Umbar Janji, Johni Asadoma Sudah Tangkap 53 Pelaku TPPO

Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…

5 hours ago

Jaringan Politik Nasional Kuat, Cerdas dan Berintegritas, Melki-Johni Pilihan Tepat Pimpin NTT

Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…

15 hours ago

PLN Peduli Bersama SMKN 3 Mataram, Maknai Sumpah Pemuda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…

17 hours ago

Puluhan Tomas Takari Temui Korinus Masneno Minta Kampanye Akbar

Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…

17 hours ago

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

19 hours ago