Labuan Bajo–Kekeringan yang melanda empat desa di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, NTT, membuat warga setempat mengonsumsi air kubangan kerbau.
Keempat desa tersebut ialah Desa Macang Tanggar, Desa Golo Bilas, Desa Kenari, dan Desa Gorontalo, di Kecamatan Komodo. Padahal keberadaan desa-desa tersebut hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari Kabupaten Labuhan Bajo.
Di wilayah ini nyaris tak tersentuh pembangunan. Akses jalan pun belum pernah diaspal. Kondisi lebih tragis seperti musim kemarau saat ini, ketika warga setempat harus rela berbagi air minum di lokasi hewan ternak milik warga melakukan hal serupa.
Proyek air minum bersih memang ada. Tetapi itu sekarang hanya menjadi pajangan pipa kosong sejak 2015, atau saat di Manggarai Barat digelar Sail Komodo. Namun, kini proyek bernilai Rp2 miliar tersebut tak lagi teraliri air.
“Tahun 2015 memang ada proyek air bersih. Tapi itu hanya sebatas pemasangan proyek pipa pajangan saja. Saat pipa itu dipasang kami senang. Tapi kini sudah tak ada lagi air yang keluar,” ujar Rofinus Pampu, tokoh masyarakat setempat, Rabu (13/9).
Ia mengungkapkan, para warga kini hanya bisa mengambil air sungai Kenari yang keruh dan menjadi sisa kubangan kerbau. Untuk bisa mencapai kubangan itu pun warga harus berjalan sejauh 1,5 kilometer. (sumber: media indonesia)
Kupang - Dalam rangka memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025…
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…
Kupang - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di NTT yang semula 1,5 persen dari pokok pajak,…