Daerah

Warga Belo Keluhkan Dampak Lingkungan Pembangunan Perumahan

Kupang – Warga RT 25 kelurahan Belo kecamatan Maulafa Kota Kupang, NTT, Dulem Lusi, mengeluhkan dampak lingkungan dari pembangunan perumahan oleh salah satu developer di wilayah itu.

Kepada lintasntt.com, Sabtu (25/5/2024), Dulem mengatakan depan rumahnya menjadi area genangan air di musim hujan. Genangan air tersebut bisa meluap dan menggenangi halaman rumah warga lainnya di RT tersebut jika insentisitas hujan tinggi.

Genangan air di depan rumahnya itu dikatakan mengalir dari bagian atas kawasan perumahan tersebut. “Di depan ini memang sudah dibuat lubang kubangan oleh developer sebagai tempat resapan tapi air sering meluap dan masuk menggenang di depan rumah saya dan mengalir lagi ke rumah-rumah disekitar sini,” kata sekretaris DPD PSI Kabupaten Kupang ini.

Pengamatan Dulem, area perumahan yang berada diketinggian belum dibangun selokan air sehingga menyebabkan aliran air menjadi tak terarah menuju kawasan mereka yang berada dipermukaan yang lebih rendah. “Selokan dari atas kesini tidak ada sehingga arah air tidak jelas,” katanya.

Saat ini tengah dibangun lagi beberapa unit rumah disamping rumahnya, ia berharap aspek lingkungan diperhatikan oleh developer sehingga warga lain yang bermukim diwilayah itu tidak menjadi korban aliran air.

“Saya ingatkan saja untuk perhatikan aspek lingkungan, karena musim hujan kami disini yang korban, sekarang mau dibangun lagi disamping rumah saya ini, saya harap tidak mengabaikan aspek lingkungan,” katanya.

Ketua RT 25, Vitalis Walli yang dikonfirmasi mengatakan warga sudah beberapa kali mengadukan persoalan dampak lingkungan dari pembangunan perumahan tersebut kepadanya, dan ia telah menyampaikan keluhan tersebut ke pihak developer, Namun hingga kini belum terlihat tindaklanjut developer dari pengaduan warga yang disampaikan.

Vitalis membenarkan jika hujan, air sering meluap di depan rumah Dulem Lusi yang telah dibangun lubang peresapan air. Tak hanya Dulem, kata Vitalis, rumahnya dan rumah warga lain juga menjadi korban genangan air yang meluap.

“Bukan hanya warga, saya juga korban, tapi saya bangun tembok penahan supaya kalau hujan lagi air tidak masuk ke rumah saya,” katanya. Sejauh ini, pihak developer yang belum berhasil dikonfirmasi soal persoalan ini.(Jmb)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Setelah 15 Tahun dan Dua Presiden, Bisakah Prabowo Tuntaskan Pencemaran Laut Timor dan Pulau Pasir?

Jakarta - Pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia, terutama…

41 mins ago

Johni Asadoma jadi Koki Burger di CFD, Diserbu Ratusan Warga

Kupang - Calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menjadi Koki Burger di Area Car Free…

2 hours ago

Program Sebagus Apapun Tak Akan Jalan, Jika Tanpa Jaringan ke Pusat Seperti Melki-Johni

Kupang - Cawagub NTT Johni Asadoma menegaskan, program sebagus apapun dari para pasangan calon (paslon)…

5 hours ago

YTB Kota Kupang Kampanyekan Kesehatan Mata Pada Anak.

Kupang - Pasca perayaan hari penglihatan sedunia, tangga 10 Oktober kemarin, Yayasan Tanpa Batas (YTB)…

7 hours ago

Alumni Don Bosco Kupang Deklrasi Menangkan Melki-Johni

Kupang - Keluarga Besar Alumni Putra Putri Don Bosco (Papidos) yang merupakan wadah berhimpun lulusan…

13 hours ago

Johni Asadoma Diundang Khusus Sampaikan Orasi Kebangsaan di Diklat Kokam Pemuda Muhammadiyah

Kupang - Cawagub NTT Johni Asadoma diundang khusus untuk menghadiri kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar…

15 hours ago