Kupang – Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengajak wali kota dan para bupati harus bekerja maksimal untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan.
“Karena itu saya minta tolong, kalau rapat begini hebat, lalu stunting tidak turun-turun, urusan bunuh saya itu uruan lain, tetapi saya pukul duluan,” ujarnya saat berbicara pada acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (Pasti) di Hotel Aston Kupang, Jumat (4/3/202).
Untuk memukul bupati, Laiskodat mengaku sudah meminta izin Presiden Jokowi, dan presiden juga setuju.
“Saya mengajak kita semua untuk bekerja maksimal dalam “Saya minta izin umpamanya sudah tidak bisa diajar lagi, Saya pukul pak. Presiden jawabnya begini, ‘perlu itu’, kata Viktor Laiskodat.
Laiskodat mengatakan jika rapat penurunan stunting seperti yang digelar tersebut tidak mampu menurunkan angka stunting di daerah sangat disayangkan.
Untuk kegiatan sosialisasi yang digelar di hotel Aston, menghabiskan anggaran sekitar Rp200 juta dari Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) NTT.
Saat ini prevalensi stunting di 15 kabupaten di NTT di atas 30 pesen. Laiskodat mengatakan, stunting harus turun sampai 12% pada tahun depan. (*/gma)
Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…
Kupang - Calon Wakil Gubernur NTT dari Pasln Nomor Urut 2 Johni Asadoma tenang menanggapi…
Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…
Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…
Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…
Kupang - Universitas Nusa Cendana (Undana) semakin menunjukkan komitmennya untuk bersaing di tingkat global melalui…