Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menggelar Wisuda Doktor, Magister, Profesi dan Sarjana periode pertama 2023 di Gedung Graha Undana, Selasa (28/2). Pada wisuda ke 131 ini, sebanyak 2.065 lulusan diwisuda dalam dua sesi, masing-masing diikuti 1034 dan 1031 orang.
Dari total tersebut, 2014 orang adalah lulusan Program Sarjana, 16 Program Profesi, 31 Magister, dan 4 orang S3. Dari segi gender 1326 perempuan (64%). Sedangkan laki-laki 739 (36%).
Secara keseluruhan, sejak Undana berdiri 1 September 1962 hingga saat ini, telah meluluskan 83252 orang bergelar diploma, Sarjana, Profesi, Magister, dan Doktor.
Dihadapan wisudawan/ti beserta para orangtua/wali, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc menekankan agar lulusan Undana menguasai kompetensi-kompetensi yang diperlukan di abad 21 dan revolusi industri 4.0.
Sebab, dunia telah mengalami disrupsi akibat kemajuan teknologi digital, khususnya teknologi Artificial intelligence atau AI. Menurut Rektor Undana, dunia Pendidikan, khususnya perguruan tinggi saat ini juga sedang berada di tengah gelombang AI.
Salah satu kecanggihan AI adalah kehadiran chatbot, yaitu ChatGPT.
“Saya tidak sedang mempromosikan platform tertentu. ChatGPT adalah model bahasa generative yang menggunakan teknologi transformer untuk memprediksi probabilitas kalimat atau kata berikutnya dalam suatu percakapan ataupun perintah teks,” ujarnya.
Intinya, papar Prof. Maxs, ChatGPT yang diluncurkan oleh perusahaan Open AI pada November 2022, difungsikan untuk menjawab pertanyaan dan memberikan informasi.
Teknologi AI ini, ungkap Rektor Undana, dikhawatirkan akan menimbulkan disrupsi dalam peran dan fungsi berbagai berbagai bidang, dan profesi termasuk dunia Pendidikan pun mengalami kegalauan dengan adanya teknologi IA ini.
“Ini adalah satu peluang sekaligus ancaman, tidak bagi mahasiswa, tetapi juga bagi guru dan dosen. Jika dosen tidak update pengetahuannya, maka dia nanti tidak dibutuhkan,” tandas Prof. Maxs.
Rektor Prof. Maxs tampak tersenyum memindahkan tali kucir Dr. Ir. Jalaludin, M,Si, salah satu lulusan terbaik Program Doktor Ilmu Peternakan, pada wisuda sesi pertama. Dr. Jalaludin merupakan Wakil Rektor Bidang Umum dan Kuangan Undana.
“Dengan GPT, anda bisa berkomunikasi langsung dengan mesin, anda bicara dan dia menjawab, apa informasi yang anda butuhkan. Karena itu dikhawatarkan akan terjadi plagiarisme luar biasa. Jika kita ingin membaut artikel, dalam waktu semenit, keluar artikelnya. Termasuk ketika ingin memperbaiki abstrak bahasa Inggris maka CatGPT bisa melakukannya,” jelas Rektor Unda, sembari meminta operator untuk mendemonstrasikannya.
Oleh karena itu, sebut Prof. Maxs, dosen dan guru harus memberi teladan, empati, dan teladan bagi anak didik, karena itu yang mampu membedakan antara ChatGPT dengan dosen dan guru.
Kompetensi Abad 21-Revolusi Industri 4.0
Pada kesmpatan itu, ia juga memaparkan sejumlah kompetensi yang diperlukan di era abad 21 dan revolusi industri 4.0, yakni, Pertama, kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
“Di era abad 21 dan revolusi industri 4.0, kemampuan untuk berpikir secara kritis dan kreatif sangat penting. Lulusan harus mampu menghadapi masalah dengan cara yang inovatif dan kreatif untuk menemukan solusi yang tepat,” bebernya.
Kedua, keterampilan teknologi. “Dalam revolusi industri 4.0, teknologi menjadi sangat penting dan berkembang pesat. Lulusan harus memiliki keterampilan teknologi yang memadai agar dapat beradaptasi dengan teknologi yang berkembang dan dapat memanfaatkannya secara efektif,” tandas Prof. Maxs.
Ketiga, kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Menurutnya, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama dalam tim sangat diperlukan di era abad 21 dan revolusi industri 4.0. “Lulusan harus mampu bekerja sama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan membangun hubungan yang baik dengan klien, rekan kerja, dan mitra bisnis,” sebutnya.
Keempat, kemampuan adaptasi. “Perubahan di era abad 21 dan revolusi industri 4.0 sangat cepat dan tidak dapat diprediksi atau menimbulkan kondisi VUCA, yakni Volatility, Ambiguity, Complexity, dan Ambiguity.
“Sebagai Sarjana, anda harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada. Jadilah pribadi yang lentur atau agile,” harap Rektor Undana.
Lebih lanjut, jelas Prof. Maxs, agile learner adalah individu yang mampu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka dengan cepat dan efektif dalam lingkungan yang berubah-ubah dan kompleks.
Kelima, keterampilan kepemimpinan. Rektor menjelaskan, di era abad 21 dan revolusi industry 4.0, keterampilan kepemimpinan sangat diperlukan. Oleh karena itu, lulusan harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan menginspirasi orang lain, serta mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit.
“Saya berharap agar lulusan Undana dapat memiliki dan mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dengan perkembangan teknologi dan persaingan global serta memiliki kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan peluang bisnis baru yang dapat memajukan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, diharapkan Alumni Undana dapat berperan aktif dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia,” pesan Rektor Undana.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan Fakultas, Pascasarjana dan Koordinator Prodi beserta seluruh tenaga akademik/dosen dan tenaga administratif di Universitas Nusa Cendana, yang telah bekerja keras untuk mendukung dan membimbing para lulusan selama masa studi mereka di kampus tercinta ini. Pendidikan adalah investasi yang tak ternilai, dan saya yakin bahwa para lulusan hari ini akan menjadi aset berharga bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” sambung Prof. Maxs.
Pada akhir sambutannya, Rektor Undana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, utamanya para orangtua, wali dan keluarga para lulusan yang diwisuda, serta pihak lain yang telah berkontribusi bagi kemajuan Undana.
“Saya ingin mengakhiri sambutan ini dengan mengucapkan selamat sekali lagi kepada seluruh lulusan yang hadir hari ini. Semoga kesuksesan selalu menyertai Anda di setiap langkah perjalanan hidup Anda. Dan kepada para orang tua, keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan dukungan selama masa studi, terima kasih banyak dan semoga Tuhan memberkati Anda semua,” pungkas Rektor Prof. Maxs. (rfl).