Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) mengukuhkan dua guru besar pada Fakultas Sains dan Teknik (FST), di Gedung Graha Cendana, Jumat (14/7/2023).
Dua guru besar itu ialah Prof. Dr. Meksianis Zadrak Ndii, S.Si., M. Math.Sc., Ph.D sebagai Guru Besar Ilmu Matematika Terapan, dan Prof. Dr. rer. nat. Antonius Rolling Basa Ola, S.Si., M.Sc pada bidang Ilmu Kimia Bahan Alam
Pengukuhan guru besar dilakukan oleh Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, . Sementara pengalungan Gordon Guru Besar dilakukan oleh Ketua Senat Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si.,Ph.D.
Dalam sambutannya, Rektor Undana Maxs U. E. Sanam mengatakan sejak Januari sampai Juli 2023, Undana telah mengukuhkan 12 guru besar, terbanyak berasal dari Fakultas Sains dan Teknik.
Pengukuhan kedua profesor tersebut bukan hanya menjadi kebanggaan FST, tapi sangat membanggakan bagi Undana, bahkan seluruh masyarakat NTT maupun Indonesia. Sedangkan total guru besar yang dikukuhkan Undana berjumlah 48 orang, terdiri dari 27 orang guru besar aktif, 19 orang memasuki masa purnabkti dan satu orang pindah ke universitas lain.
Kendati begitu, guru besar yang dimiliki Undana masih jauh dari ideal, yakni mencapai 90 sampai 135 guru besar ata 10-15 persen dari total dosen yang berjumlah 900 orang. Sebagai perbandingan, Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki 397 guru besar atau hampir 12 persen dari 3.000 dosen.Guru Besar yang dimiliki UGM terbanyak d Indonesia.
Sedangkan perguruan tinggi yang sudah mencapai jumlah profesor pada angka ideal adalah Universitas Hassanudin sebanyak 331 orang atau sekitar 2% dari 2.000 dosen tetap.
“Kedua guru besar ini kita saksikan bersama riwayat perjalanan karir mereka, penelitian dan seluruh penghargaan yang mereka peroleh, mereka ini bukan hanya kelas Undana, tetapi kelas nasional bahkan internasional. Saya mengikuti audiens langsung dengan reviewer dari Kemendikbudristekdikti, dan mereka memberi pengakuan bahwa memang karya-karya penelitian dan publikasi kedua guru besar ini luar biasa,” beber Prof. Maxs.
Optimistis Capai 10% Guru Besar
Menurutnya, saat ini Undana berjuang untuk meningkatkan jumlah guru besar. Sebab, tambahnya, martabat dan reputasi universitas tidak ditentukan oleh seberapa besar dan megah gedung-gedung atau fasilitas yang dimiliki, tetapi ditentukan oleh jumlah profesor disertai seberapa kuat dan tingginya produktivitas karya akademis dari para profesor tersebut.
“Karena itu, kita berkomitmen untuk meningkatkan jumlah guru besar kita. Upaya-upaya terobosan sudah dilakukan dengan memberikan insensif dana penelitian maupun dana publikasi bagi teman-teman yang akan berproses ke guru besar,” imbuhnya.
“Data kami sat ini ada 30-an dosen sudah usul ke Kemendikbudristek untuk berporses menjadi profesor. Jadi, kita berdoa dari jumlah tersebut, sebagian bisa menjadi profesor, karena menjadi profesor ini prosedurnya juga sangat sulit, meski persyaratannya sepertinya gampang,” sambung Prof. Maxs.
Selain itu, lanjut Rektor Undana, saat ini sebanyak 200 orang lektor kepala Undana berpotensi diusul menjadi guru besar, dengan catatan mereka harus berada dalam jenjang pendidikan S-3 dan memiliki karya bereputasi, sementara itu terdapat 70-an lektor kepala yang sedang berposes dalam sistem pengusulan guru besar.
“Mudah-mudahan Undan bisa mengejar sehingga dalam waktu 3-4 tahun ke depan jumlah 10 persen bisa kita capai,” ujarnya optimistis. (rfl)
Jakarta - Telkomsel melalui inisiatif CSR filantropi “Telkomsel Sambungkan Senyuman” yang berfokus pada kepedulian dengan…
Kupang - Dalam rangka memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025…
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…