Kupang – Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Maxs U.E. Sanam meresmikan beroperasinya Layanan Psikologi Terpadu, Kamis (10/10/2024).
Ruangan layanan psikologi ini bersebelahan dengan Ruang Teater yang berada di Lantai 3 Gedung Rektorat Undana.
Acara peresmian ditandai dengan penguntingan pita yang dilakukan Rektor Undana kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke ruangan pelayanan terpadu. “Intinya memberikan pelayanan psikologi terpadu karena ada potensi pelayanan yang akan dikerjakan di sini,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Menurutnya, layanan psikologi tersebut memiliki peran yang sangat krusial, apalagi pada masa sekarang, banyak orang mengalami stres dan depresi.
Kepala Kantor Layanan Psikologi Undana, Indra Yohanes Kiling mengatakan,cita-cita dan kebutuhan layanan psikologi Undana sudah ada sejak lama, namun baru terwujud dalam bentuk lembaga.
Layanan ini antara lain meliputi konseling, psikoterapi, psikotes, assessment kerja, kesiapan masuk sekolah, fit and proper test pejabat, hingga terapi untuk anak-anak, “Susunan layanan terdiri dari lima devisi yaitu administrasi, konseling dan psikoterapi, pelatihan dan pengembangan, assessment psikologi, dan intervensi psikosial non klinis,” kata Indra.
Hadir pada acara peresmian tersebut Wakil Rektor I, Annytha Detha, perwakilan organisasi mahasiswa, dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) wilayah NTT.
Penghargaan PPKS
Pada kesempatan tersebut. Maxs Sanam menyembutkan Undana menjadi salah perguruan tinggi negeri (PTN) yang
menerima sertifikat dan pakat sebagai kampus cerdas berkarakter, khususnya dalam kategori optimalisasi pencegahan dan pelayanan kekerasan seksual (PPKS).
Undana termasuk lima perguruan tinggi di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut, termasuk Universitas Gadjah Mada, Universitas Budi Luhur dan dua politeknik, dari 125 perguruan tinggi negeri serta 1.600 perguruan tinggi swasta (PTS).
“Yang dinilai adalah komitemen perguruan terhadap PPKS dan dalam penilaian ini, Undana salah satu yang terbaik. penghargaan ini sekalgius beban bagi kita, jadi komitmen ini harus dijaga dengan baik,” ujarnya.
Rektor Maxs Sanam menegaskan segala bentuk kekerasan fisik dan verbal tidak boleh ada di Undana, termasuk perpeloncoan saat penerimaan mahasiswa baru. “Mungkin masih ada karena ada keluhana dari fakultas, ada juga bullying yang dilakukan mahasiswa terhadap temannya,” jelasnya. (*/gma)
Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…
Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…
Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…
Kupang - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…
Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…
Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…