Kupang – Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) Kupang menjadi tamu pertama yang mengunjungi Universitas Nusa Cendana (Undana) pada hari pertama kerja di tahun 2023.
Kunjungan Direktur UPBJJ UT, Kupang, Drs. Yos Sudarso, M.Pd beserta jajarannya diterima Rektor Undana, Dr. Drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, beserta Wakil Rektor (WR) Bidang Akademik, Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si, WR Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Jalaludin, M.Si, dan WR Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Dr. Jefry S. Bale, ST., M. Eng, di Ruang Kerja Rektor, Selasa (3/1/2022).
Kunjungan tersebut guna kembali melanjutkan kerja sama yang telah dilakukan Undana dengan UT. Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal diantaranya, keinginan Undana untuk menggunakan aplikasi pengadaan barang dan jasa milik UT.
Selain itu, Undana juga ke depan akan ‘menertibkan’ mekanisme pendapatan non akademik dari jasa keahlian.
Rektor Undana pada kesempatan itu menyambut baik kehadiran Direktur UT Kupang beserta jajarannya. Ia mengajak pihak UT agar Kembali menandatangani nota kesepahaman, agar perjanjian kerja sama (PKS) yang akan dilakukan, tidak saja pada Fakultas Sains dan Teknik (FST) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) saja.
Namun, UT juga bisa melakukan PKS dengan fakultas lain yang ada di Undana. Selain itu, dengan PKS tersebut aplikasi pengadaan barang dan jasa yang dimiliki UT bisa digunakan Undana. Dengan begitu pengadaan barang dan jasa di Undana bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Direktur UT Kupang, Drs. Yos Sudarso, M.Si menjelaskan, UT memiliki aplikasi Procurement information system (Promis) yang biasa digunakan untuk pengadaan barang dan jasa. Ia menambahkan, aplikasi tersebut bisa mengontrol semua aktivitas barang dan jasa maupun anggaran.
Ia mengaku, sejauh ini telah bekerja sama dengan FST dan FKIP Undana. Sehingga dengan pertemuan tersebut diharapkan bisa membuka peluang kerja sama lainnya dengan fakultas lainnya bahkan secara khusus Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Undana.
WR II Undana, Ir. Jalaludin, M.Si mengatakan, Undana juga berkeinginan menggunakan aplikasi Promise UT, karena sudah dipakai universitas-universitas besar di Indonesia, termasuk Universitas Udayana. Sehingga untuk kelancaran tersebut, kata WR II, perlu adanya kerja sama.
Bahkan ia mengusulkan agar UT perlu melakukan PKS dengan UKPBJJ Undana. Pihaknya bahkan sudah menghitung biaya pembelian aplikasi tersebut dari UT senilai Rp 1,7 miliar. Menurutnya, itu sudah sesuai kebutuhan Undana.
Sementara itu, WR IV Undana, Dr. Jefri S. Bale, ST, M.Eng pada kesempatan itu menambahkan terkait dengan Indikator Kerja Utama (IKU) Undana. Menurutnya, aktivitas dosen di luar Undana termasuk dalam IKU pendapatan non akademik dan jasa keahlian dosen.
Oleh karena itu, jika dosen bersangkutan mendapat pembiayaan atas keahliannya, maka setidaknya Undana mendapat 5 persen dari pendapatan jasa keahlian tersebut. Menurutnya, ke depan akan diperkuat dengan edaran atau surat keputusan rektor, agar seluruh aktivitas dosen di luar tugas utama mengajar di kampus pun bisa memenuhi IKU Undana. (rfl)