SoE – Pertandingan futsal antar dusun yang digelar di Desa Hane, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT menelan korban jiwa.
Marjon Mengga, 22, pemuda Desa Tubuhue, Kecamatan Amanuban Barat tewas dianiaya massa. Marjon sempat dilarikan ke RSUD SoE, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Marjon meninggal pada Kamis (3/8/2023).
Tak hanya Marjon, Dion Benu, pemuda asal Desa Hane dikabarkan juga dianiaya massa hingga babak belur dan di larikan ke rumah sakit.
Paman Marjon Mengga bernama Nabopolasar Man Bansae menginformasikan tragedi tersebut kepada lintasntt.com, Kamis malam.
Sesuai informasi yang diterima Man Bansae, penganiayaan diduga dipicu hasil laga final futsal antara Dusun A dan B, Desa Hane yang digelar pada Rabu (2/8/2023).
.
Dalam pertandingan final tersebut, tim Dusun A kalah dari tim Dusun B. Selanjutnya terjadi saling ejek antar suporter dan tim. Dion Benu, salah satu pemain dari Dusun B diinformasikan menjadi korban penganiayaan pertama usai pertandingan. Menurut Man Bansae, Dion Benu mengalami luka parah dan telah melapor ke polisi..
Beberapa jam kemudian, lanjut Man Bansae, atau sekitar pukul 19.00 Wita, Marjon yang mengendarai sepeda motor milik salah satu pemain tim Dusun B melintas di jalan Desa Hane. Marjon kemudian dianiaya oleh massa di tempat itu.
Dikatakan Man Bansae, Marjon ditemukan sekretaris desa setempat, sekarat dalam kantor desa sekitar jam 22.00 Wita.
Kejadiian itu langsung disampaikan ke keluarga, dan langsung membawa korban ke rumah sakit. “Hasil pemeriksaan dia (Marjon) alami perdarahan hebat di kepala, muka luka parah dan ada tulang yang patah,”kata Man Bansae lewat telepon.
Man Bansae mengatakan pihak keluarga mendesak polisi untuk mengungkap kasus tersebut. “Pelaku harus ditangkap, polisi harus ungkap kasus ini secepatnya,”katanya.
Pihak polres TTS belum berhasil di konfirmasi. Informasi yang diperoleh dari sumber lain menyebutkan polisi tengah mengejar sejumlah oknum pemuda yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut. (Jmb)
Editor: Canra Liza