Transformasi BumDes Ala Korsa, Paslon Nomor 1 di Pilkada Kupang

Kupang – Badan Usaha Milik Desa (BumDes) sebenarnya punya peran penting dalam menggerakan perekonomian desa.

Namun yang tampak dari derap BumDes di sejumlah kecamatan di kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa tahun terakhir belum menunjukan kalau BumDes merupakan lokomotif kemajuan ekonomi masyarakat di desa. Modal terus diguyur lewat dana desa, namun BumDes masih tetap layu.

Setidaknya itulah kondisi BumDes di kabupaten Kupang yang terpantau oleh Korinus Masneno selama ia menjadi bupati Kupang periode 2019-2024.

Mentrasformasi BumDes. Itulah salah satu tekad kerja Korinus Masneno, jika ia dan Silvester ‘Veky’ Banfatin sukses menjadi bupati-wakil bupati Kupang periode 2024-2029.

Dalam beberapa kesempatan kampanyenya pasangan calon (Paslon) bupati-wakil bupati bernomor urut 1 ini mengungkapkan persoalan kepengurusan dari struktur hingga kemampuan manajerial personil pengurus menjadi persoalan penting yang perlu dibenahi dalam upaya menghadirkan BumDes yang kualifait.

Tekad kerja melanjutkan Program revolusi 5P (Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, Pariwisata) yang dicanangkan periode 20219-2024 lalu, dirasa tepat untuk diaktualisasikan diperiode 2024-2029 dengan mengkolaborasikan program Pemda dengan program BumDes dalam pengelolaan potensi sumber daya di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pariwisata.

“Salah satu agenda yang akan kami lanjutkan dalam membangun kabupaten Kupang adalah bagaimana BumDes berperan efektif, kita sudah melihat permasalahan yang ada dalam BumDes ini, sehingga perlu dilakukan pembenahan secara sistem kerjanya yang lebih profesional dan mampu merespon kebutuhan masyarakat di desa. Kita kolaborasikan program Pemda dan BunDes,” ungkap Korinus Masneno.

Korinus mengatakan, di tingkat Pemkab ada OPD yang berhubungan langsung dengan unit usaha yang bisa dikembangkan BumDes. Namun perlu diperhatikan soal kualitas dari pengurus BumDes, oleh karena itu perlu adanya bimbingan dan pelatihan teknis terhadap pengelola BumDes.

Kedepan kata Korinus pengurus BumDes harus di-isi oleh orang-orang muda yang berkompeten secara manajemen dan bisnis.

“Kita arahkan agar ada pembaharuan pada manajemen BumDes yang berkualitas, banyak anak muda-mudi kita yang punya keahlian pada manajemen dan ekonomi bisnis, walau begitu perlu harus ada bimtek yang optimal sehingga anak muda punya peran di desa terkhusus di BumDes,” ucapnya.

Sementara itu, Calon Wakil Bupati, Silvester Banfatin mengatakan perubahan manajemen ini akan berdampak pada respon pasar di Desa, sehingga BumDes bisa menghadirkan unit usaha yang memberikan kemudahan bagi masyarakat desa.

Ia menambahkan, berbagai persoalan terkhusus di bidang pertanian, perkebunan yakni kelangkaan pupuk bersubsidi, bibit dan obat-obatan akan menjadi perhatian lanjutan dari Paket Korsa jika terpilih. Silvester menegaskan Pemkab akan mengadakan kembali pupuk dan didistribusikan ke BumDes untuk dijual dengan harga yang lebih murah kepada masyarakat desa.

“Ini komitmen kami, kedepan ini perlu dijadikan BumDes sebagai penopang, jika pupuk subsidi nantinya langsung ke kelompok tani, ada juga pupuk non subsidi namun kita pastikan harga-nya tetap lebih murah karena diadakan langsung dari APBD dan dijual oleh BumDes sehingga terbantu bagi petani mengakses,” ucapnya.

Bahkan, sistem yang digunakan adalah setelah panen baru dibayarkan. Namun, Pemkab juga akan memperhatikan tim pendamping pertanian untuk benar-benar memberikan arahan kepada petani. Karena selain itu BumDes juga akan menampung hasil panen yang dijual petani. Sedangkan peran Pemkab adalah membuka pasar bagi hasil pertanian dari para petani.

“Nah ini konsep kami, kami tentunya akan memformulasikan hal ini agar petani tidak begitu merasa mahal mendapat pupuk, juga tidak mencari pasar sendiri, peran BumDes akan kita optimalkan, tentu peran Pemkab adalah kebijakan yang pro terhadap rakyat yaitu penyediaan pasar yang tepat,” pungkasnya. (Jmb)

Komentar ANDA?