Categories: Nasional

TNI Kirim 700 Tentara ke Perbatasan Timor Leste

Kupang–TNI mengirim 700 tentara ke Perbatasan RI-Timor Leste, Sabtu (25/6/2016.

Mereka akan bertugas menjaga perbatasan kedua negara selama sembilan bulan. Ratusan prajurit itu tiba di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VII Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (25/6).

Di antara mereka terdapat satuan tugas teritorial dan batuan pendukung berjumlah 150 orang. Mereka akan mengawali tugas mengamankan kedaulatan NKRI selama sembilan bulan. Ratusan prajurit itu berasal dari Yonif 641/Beruang (BRU) Singkawang Kalimantan Barat sebanyak 350 prajurit diangkut KRI Teluk Bone 511 dipimpin Letkol Inf Wisnu Herlambang.

Kemudian Yonif 321/Galuh Taruna (GT) Majalengka, Jawa Barat yang juga berjumlah 350 prajurit dipimpin Letkol Muhammad Ghoffor Ngismangil tiba dengan KRI Sorong 911.

Yonif 641/BRU Singkawang akan menggantikan Yonif 725/Woroagi Kendari, Sulawesi Tenggara yang telah menyelesaikan tugas di sektor timur meliputi garis perbatasan sepanjang Kabupaten Belu dan Malaka.

Adapun Yonif 321/GT Majalengka akan menggantikan Yonarmed 11 Konstrad di sektor barat yang meliputi wilayah Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Utara.

Sebelum bertolak menuju perbatasan RI-Timor Leste, ratusan prajurit tersebut diterima Panglima Kodam IX Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko melalui upacara penerimaan. Seusai upacara, mereka diangkut puluhan truk menuju perbatasan RI-Timor Leste yang ditempuh selama enam jam.

“Pesan saya kepada prajurit ialah laksanakan tugas dengan baik, jaga kehormatan dan harga diri bangsa, dan pastikan kedaulatan negara di wilayah perbatasan RI-Timor Leste setiap saat terjaga dengan baik,” kata Mayjen TNi Kustanto WIdiatmoko kepada wartawan.

Dalam sambutan saat upacara penerimaan, Kustanto minta prajurit mengatasi terjadinya gangguan keamanan di sepanjang perbatasan kedua negara serta mencegah pelintas batas ilegal, penyelundupan bahan kebutuhan pokok, bahan bakar minyak, dan kendaraan bermotor.

“Meskinpun bentuk pelanggaran relatif kecil, tetapi jika terus terjadi akan menganggu hubungan baik kedua negara yang bertetangga,” ujarnya.

Menurutnya dalam penugasan prajurit sebelumnya, mereka berhasil mengurangi pelanggaran di perbatasan. Namun beberapa hal yang masih menjadi pekerjaan rumah menurut Dia, merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh satuan tugas penjaga perbatasan yang baru.

Di antaranya perbaikan pos dan penyempurnaan pola pelaksanaan tugas yang mesti dilakukan setiap saat, mengingat dinamisnya lingkungan sehingga prajurit membutuhkan penyesuaian dengan satuan yang baru. (gma/mi)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Debat Perdana, Melki-Johni Pastikan TPP ASN Disalurkan Tepat Waktu

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

16 mins ago

Kelompok Tani Poco Leok Panen Berulang, Setda Manggarai Apresiasi Program TJSL PLN

Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…

9 hours ago

Kata Pengamat Soal Kedekatan Melki-Johni dengan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih

Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…

11 hours ago

Empat Prodi di Undana Jalani Akreditasi Internasional FIBAA dengan Tim Asesor dari Jerman

Kupang - Universitas Nusa Cendana (Undana) semakin menunjukkan komitmennya untuk bersaing di tingkat global melalui…

14 hours ago

Jadi Narasumber Penguatan Moderasi Beragama, Melki Laka Lena: Anak Muda NTT Jangan Terjebak Politik Identitas

Kupang - Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melkiades Laka Lena menjadi narasumber pada…

17 hours ago

Dessy, Sakti, Natan Ketemu BPBD NTT, Ada Peluang 5.700 Korban Seroja di Kupang Terbantu Dana Hibah

Kupang - Tiga Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dessy Ballo-Foeh, Natan Minfini dari PDIP dan Sakti…

1 day ago