Categories: Humaniora

Tidak Divaksin, Anak Korban Gigitan Anjing Rabies di Nagekeo Meninggal

Kupang – Seorang anak berusia tujuh tahun di Kabupaten Nagekeo, NTT meninggal setelah satu bulan digigit anjing rabies di leher.

Korban berasal dari Kelurahan Olakile, Kecamatan Boawae anjing rabies pada Juni 2022, namun tidak diberikan suntikan vaksin antirabies (VAR) dan Serum antirabies (SAR) oleh pihak berwenang setempat. Ia dilarikan ke puskesmas pada Kamis (15/7) dan meninggal pada Jumat (16/7) sore.

Pemerhati Rabies yang juga Satuan Medis Fungsional Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Maumere, Sikka, Dokter Asep Purnama mengatakan anak tersebut dilarikan ke Puskesmas Boawae dalam kondisi gelisah, takut air (hydrophobia) dan takut angin (aerophobia).

“Sayang seribu kali sayang, anak ini tidak mendapatkan vaksinasi rabies sebagai salah satu rangkaian upaya Pencegahan Paska Paparan (PPP),” kata dokter Asep Purnama, Sabtu (16/7/2022).

Adapun AVAR berfungsi merangsang antibodi penetral virus rabies setelah seseorang digigit hewan yang diduga membawa virus rabies. Sedangkan SAR berfungsi menetralkan virus pada luka bekas gigitan serta memberikan perlindungan sebelum antibodi yang terbentuk dari vaksin muncul.

Sesuai catatan dokter Asep, sejak awal Juli 2022, total korban meninggal akibat rabies di Flores sebanyak 4 orang, terdiri dari tiga orang di Kabupaten Nagekeo dan satu orang di Kabupaten Ende.

Menuruntnya, kasus ancaman rabies di Flores sungguh nyata, tetapi ancaman kematian bisa dicegah jika korban diberikan suntikan vaksin antirabies. Tetapi kita semua orang tidak bisa berbuat apa-apa, ketika gejala aerophobia dan hydrophobia pada korban gigitan anjing rabies sudah muncul.

“Seluruh warga Flores tidak mampu melindungi para korban dari si jahanam virus rabies. Padahal, rabies bisa dicegah. Maafkan kami semua anakku. Kami yang tidak peduli akan ancaman rabies untukmu,” tutup doker Asep Purnama. (mi/gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Menkes Janji Seluruh RSUD di NTT Terima Alkes Lengkap Tangani 4 Penyakit Katastropik

Kupang - Seluruh rumah sakit daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dipastikan akan menerima alat…

13 hours ago

Gubernur NTT Dorong Apoteker Kembangkan Obat Herbal Tradisional

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menerima kunjungan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)…

1 day ago

Wagub NTT Pimpin Rapat Bahas Kondisi PT Semen Kupang, Perusahaan Tidak Baik-baik Saja

Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma memimpin rapat terbatas dengan…

1 day ago

Lapas Kelas IIA Kupang Produksi Batako Gunakan FABA PLTU Bolok dan Panaf

Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) NTT melalui PLN Unit Pelaksana Pembangkitan…

2 days ago

Melki-Johni Luncurkan “Meja Rakyat” dan Sekretariat Ayo Bangun NTT, Respon Pengaduan secara Cepat

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma (Melki-Johni)…

2 days ago

PLN – Pindad Sinergi Kembangkan Pembangkit Listrik Bersih Untuk Wilayah 3T

Bandung - PT PLN (Persero) bersama dengan PT Pindad menandatangani memorandum of understanding (MoU) dalam…

2 days ago