Kupang – Fakta baru terungkap dalam sidang kasus pembunuhan terhadap MB, 18, siswi salah satu SMA di Kupang Barat, NTT yang jenasahnya ditemukan pada 25 Februari 2021.
Pembunuh berdarah dingin ini hadir dalam sidang kaus pembunuhan yang digelar secara virtual di Pengadilan Negeri Oelamasi pada Senin (15/11/2021).
Sidang dipimpin Hakim Ketua Fransiskus Xaverius Lae, dan didampingi Hakim Anggota Afhan Rizal Alboneh, SH., dan Fridwan Fina, SH. Hadir tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kabupaten Kupang, Pethres M. Mandala, SH., dan Shelter Wairata, SH. Sidang kali ini menghadirkan dua saksi ahli AKBP dokter Edy Syahputra Hasibuan, selaku ahli forensik dari Rumah Sakit Titus Uly, dan ahli IT dari Stikom Uyelindo, Yohanis Subuan Belutowe.
Dia juga menjalani sidang untuk kasus pembunuhan yang menarik perhatian publik yakni pembunuhan terhadap NW, gadis berusia 19 tahun di kawasan hutan Batakte, Kupang Barat, NTT pada Mei 2021.
“Ada percakapan antara korban MB dan terdakwa bahwa mereka akan bertemu. Dalam percakapan itu ada rayuan dari terdakwa kepada korban MB akan memberikan cincin, uang dan handphone. Itu rayuan terdakwa biar bisa bertemu korban,” kata Kasi Pidum Kejari Kabupaten Kupang, Pethres M. Mandala, SH mengungkap fakta tersebut.
Menurutnya, percakapan antara Yustinus dan MB terjadi beberapa kali. Semua percakapan ini dilakukan terdakwa menggunakan akun messenger dengan nama Yuven Black Sweet Yuven sedangkan akun korban namanya Putri Sulung. Sementara itu, sesuai hasil otopsi, AKBP dokter Syahputra Hasibuan mengatakan, terdapat tanda-tanda kekerasan pada alat kelamin korban sebelum menghabisi nyawa gadis SMA itu.
Saksi ahli ITE Yohanis Subuan Belutowe mengatakan, bukti percakapan terdakwa dan korban MB yang ditemukan di akun messenger facebook dan telah diprint sebagai barang bukti adalah asli. (*/gma)
