Categories: Dunia

Tenggelamnya Kapal Perth I Diperingati di Selat Sunda

Jakarta– Sejarah masa perang yang sama-sama dialami oleh Australia dan Indonesia dikenang dalam upacara khidmat pada 28 Februari untuk menandai sebuah tragedi maritim.

Pada 1 Maret 1942, kapal HMAS Perth I, bersama dengan USS Houston, berhadapan dengan gugus tugas besar kapal Angkatan Laut Jepang di area masuk ke Selat Sunda. 353 awak terbunuh dalam aksi tersebut atau ikut tenggelam bersama Perth I, 328 awak selamat hanya untuk ditangkap dan menghabiskan sisa masa perang di kamp-kamp tawanan perang. Kapal USS Houston ditenggelamkan tidak lama kemudian.

Setelah 76 tahun, kapal patrol Angkatan Laut Austalia HMAS Larrakia melaksanakan acara peringatan di situs-situs penenggelaman – Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia Allaster Cox dan Wakil Duta Besar Amerika Serikat Erin McKee – meletakkan karangan bunga untuk menghormati mereka yang berjuang, kehilangan nyawanya dan sekarang terbaring di bangkai kapal masing-masing di dasar lautan.

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia Allaster Cox, mengatakan kisah HMAS Perth I tetap menjadi koneksi maritim yang sangat bersejarah antara Australia dan Indonesia.

“Ada 353 warga Australia yang terbaring di dasar lautan di Selat Sunda. Australia berterima kasih pada pihak berwenang Indonesia atas bantuan mereka merawat situs ini,” kata Kuasa Usaha Cox. “

Hal yang sama disampaikan oleh Erin McKee, Penjabat Wakil Duta Besar di Kedutaan Besar AS di Jakarta, “Adalah harapan kami bahwa orang tidak hanya melihat kedua kapal ini sebagai warisan AS atau Australia, namun malah melihat cerita mereka dan pengorbanan yang dilakukan para pelaut ini sebagai bagian dari sejarah Indonesia.”

“Harapan kami ikatan sejarah ini akan segera diakui dengan deklarasi Zona Konservasi Maritim untuk melindungi bangkai kapal,” tambah Kuasa Usaha Cox.

Upacara tahun ini khususnya istimewa bagi George Hatfield Junior, yang kehilangan ayahnya pada saat kapal HMAS Perth I tenggelam. Tahun ini George Junior ikut ambil bagian dalam peringatan. Tahun ini juga menandai perginya salah satu penyintas Perth I, David Manning, yang meninggal bulan lalu pada usia 95 tahun. (kedubes australia)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Telkomsel Sambungkan Senyuman Ajak Pelanggan Tukar Telkomsel Poin dan uCoin by.U untuk Donasi Tas Sekolah

Jakarta - Telkomsel melalui inisiatif CSR filantropi “Telkomsel Sambungkan Senyuman” yang berfokus pada kepedulian dengan…

3 hours ago

Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, GM PLN NTT Pastikan Pasokan Listrik Di Daerah Perbatasan RI-RDTL Aman

Kupang - Dalam rangka memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025…

16 hours ago

DPRD Kota Kupang Ingkar Janji Terkait RDP Penutupan Akses Jalan di Namosain

Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…

1 day ago

Pemkot Kupang Gelar Sosialisasi Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah 2024

Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…

1 day ago

BI NTT Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Natal dan Tahun Baru Rp1,3 Triliun

Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…

1 day ago

Sambut Natal, PLN UIP Nusra Gelar Penyampaian Nilai Ganti Kerugian Pengadaan Tanah PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok

Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…

2 days ago