Daerah

Telan Anggaran Rp2,7 Triliun, Bendungan Temef Belum Dimanfaatkan Maksimal

Temef – Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena minta bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dimanfaatkan secara optimal untuk masyarakat, terutama dalam mendukung swasembada pangan. Bendungan Temef juga dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi.

“Pembangunan bendungan Temef juga harus dimaksimalkan dengan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar ini dapat bermanfaat optimal karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani, sehingga dapat mendukung swasembada pangan,” kata Gubernur Melkiades Laka Lena saat meninjau bendungan tersebut, Jumat (28/3/2025).

Bendungan Temef menelan anggaran sebesar Rp2,7 triliun, diresmikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo pada 2 Oktober 2025.

Menteri Pertanian Andi Sulaiman juga berpesan agar NTT dijadikan sebagai salah satu swasembada pangan, dikarenakan sektor pertanian merupakan salah satu potensi yang harus dioptimalkan di NTT.

“Selain untuk pertanian kita juga harus memanfaatkan keberadaan bendungan ini sebagai objek pariwisata dan juga pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Jika ini berjalan baik, tentu sektor UMKM masyarakat sekitar juga akan bergerak. Dan kita harus persiapan dari sekarang, sehingga tamu-tamu yang datang bisa menikmati keindahan pemandangan dari Bendungan Temef dan ada perputaran ekonomi yang terjadi di sini,” jelasnya.

Bendungan Temef terletak di Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen.

Panjang puncak bendungan mencapai 535 meter da tinggi 54,35 meter. Bendungan Temef memiliki luas genangan 297,78 hektare, dan dapat menampung air hingga 45,78 juta meter kubik.

Ikut bersama kunjungan gubernur, Kadis Kesehatan dokter Iien Adriany dan Plt. Kadis PUPR Benyamin Nahak serta Plt. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Joaz Oemboe Wanda.

Sedangkan di lokasi bendungan, gubernur dan rombongan disambut oleh Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay serta forkopimda, Kepala Satuan Kerja (Satker) Bendungan I BWS NT II Frengky Welkis dan tokoh masyarakat serta tokoh adat setempat. (*/gma)

 

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Wagub NTT Himbau Masyarakat Tenang Sikapi Insiden Pengibaran Bendera Palestina

Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma mengimbau masyarakat tetap tenang…

53 minutes ago

PLTD Komodo Uji Coba Insinerator Ramah Lingkungan

Labuan Bajo, NTT – Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara…

12 hours ago

TNI Kirim KRI Radjiman Wedyodiningrat Bantu Korban Gempa di Myanmar

Jakarta- Korban tewas gempa Myanmar tercatat mencapai 2.056 orang sampai 31 Maret 2025, sedangkan korban…

1 day ago

Pertamina Diskon BBM Rp300 Per Liter Sampai 7 April, Begini Caranya

Jakarta - Upaya apresiasi kepada konsumen pada Lebaran terus dilakukan Pertamina Patra Niaga, kali ini…

1 day ago

Alex Marquez Selisih 12 Poin dengan Francesco Bagnaia

Kupang - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia asal Italia memenangi MotoGP Amerika, Senin (31/3/2025), namun…

2 days ago

Gubernur NTT Kunjungi Posko Siaga PLN, Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Idul Fitri

Kupang - Dalam rangka memastikan pasokan listrik untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H…

2 days ago