Categories: Politik

Tanya ‘Tagline’ FirManmu, Warga Belo Mengaku Dipukul

Kupang–Seorang warga Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang berinisial AM mengaku dipukul hingga terjatuh gara-gara ia menanyakan makna tagline pasangan calon wali kota Kupang Jefri Riwu Kore-Herman Man (FirManmu).

Laporan pemukulan itu disampaikan AM kepada wartawan di Kupang, Senin (5/12/2016) malam saat kampanye di halaman rumah Obed Takene, warga Kelurahan Belo pada 30 November 2016 sekitar pukul 09.00 malam.

AM mengatakan saat sesi tanya jawab antara warga dengan pasangan calo wali kota, ia menanyakan makna dibalik tagline FirManmu ‘Berani Jujur untuk Rakyat’.

“Saya tanya soal tagline paket FirManmu. Mohon penjelasannya tentang Berani Jujur untuk Rakyat. Jujur soal apa? Kepada masyarakat yang mana? Masyarakat perkantoran? atau masyarakat seperti kami ini?,” kata AM.

Tiba-tiba menurut Dia, seorang pria yang diduga dari tim pemenangan paket FirManmu, datang dari arah depan dan merampas mic. “Dia juga pukul saya di dada menggunakan siku tangan sehingga saya jatuh di depan penanya sebelumnya,” kata Dia.

Melihat AM terjatuh, warga yang menghadiri pertemuan tersebut marah-marah. “Ada warga yang berteriak bilang kalau mau cari simpati jangan pake pukul,” katanya. Setelah itu, ia dibangunkan warga dan dibawa ke sebuah. AM mengatakan warga yang hadir di lokasi itu berjumlah antara 250-300 orang menyaksikan saat ia terjatuh.

“Ada warga yang menyarankan kepada saya melapor ke sentra Gakkumdu pilkada, tetapi sampai saat ini saya belum melapor,” kata AM.

Menurut AM, ia datang ke lokasi pertamuan itu atas undangan dari sejumlah warga setempat. “Saya bantu belanja kebutuhan untuk makanan di pasar dan juga bantu membangun tenda yang digunakan untuk pertemuan,” kata Dia.

Jefri Membantah

Calon Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore dari paket FirManmu membantah pertanyaan AM yang menyebutkan ia dipukul. “Tidak benar dia (AM) dipukul. Dia mabuk berat dan saat sesi pertanyaan, ia diberi kesempatan utuk bertanya,” kata Jefri.

Namun menurut Jefri, setelah diberi mic, AM malah tidak bertanya. “Dia hanya bilang, saya mau bertanya dan mengulang nya beberapa kali,” ujarnya. Karena tidak bertanya menurut Jefri, seorang aparat keamanan yang berjaga-jaga di situ, menghampiri AM kemudian mengambil mic.

“Saya sempat bilang, jangan ambil mic, biarkan dia bertanya,” ujarnya. Tetapi permintaan itu tidak didengar, dan AM dibawa keluar dari tempat pertemuan.

Jefri juga membantah pernyataan AM yang menyebutkan ia terjatuh. “Memang dia ditarik tetapi tidak jatuh,” ujarnya. Kejadian itu menurut Jefri, membuat warga marah karena AM dinilai tidak serius bertanya. “Dia mau omong apa tidak jelas karena mabuk berat,” kata Dia. (gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Proyek di Malaka Belum Selesai, BPJN Bantah Dana Cair 100 Persen

Kupang - Proyek Penanganan Longsor di Kabupaten Malaka senilai Rp 20 miliar melalui Pelaksanaan Jalan…

6 hours ago

PLN Dukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo dan Energi Baru Terbarukan

Labuan Bajo - Di tengah pesatnya perkembangan pariwisata dan permintaan energi listrik yang terus meningkat…

12 hours ago

Melki Laka Lena dan Menkomdigi Komit Buka Isolasi Digital di Wilayah Terpencil NTT Termasuk TTS

Jakarta - Gubernur NTT Terpilih, Melki Laka Lena, terus membangun sinergi untuk membangun NTT. Yang…

12 hours ago

PLN UIP Nusra Salurkan Bantuan untuk Kelompok Tani dan Pembangunan Gereja di Lembata

Lembata - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menyalurkan bantuan program…

17 hours ago

Jurnalis Kompas.com Raih Juara Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024

Denpasar -  Jurnalis Kompas.com wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Sigiranus Marutho Bere, meraih juara satu…

20 hours ago

Hattrick! Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year 2024

Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo kembali dinobatkan sebagai CEO of The…

1 day ago