Jakarta, 19 Mei, 2020 /PRNewswire/-Tak bisa dipungkiri, wabah Virus Corona atau COVID-19 telah memberi dampak yang cukup besar ke berbagai sektor. Termasuk salah satunya adalah Taman Safari Indonesia (TSI) Group, sebagai lembaga konservasi sekaligus edukasi dan rekreasi bagi masyarakat.
Dengan adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah, maka seluruh unit TSI Group (Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Bali Safari, dan Batang Dolphins Center) pun ditutup sementara sejak 23 Maret 2020 lalu hingga nanti waktu yang ditentukan kemudian.
Keputusan penutupan ini diambil, karena TSI Group ingin mengambil peran dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Selama penutupan, tak ada pemasukan dari penjualan tiket masuk.
Meski tak ada pemasukan, kami selaku manajemen TSI Group tetap berusaha untuk memberi pakan dan merawat satwa-satwa dengan baik. Kendati begitu, TSI Group juga terbuka terhadap segala macam bantuan dari segala lapisan masyarakat yang ingin berperan serta dalam program konservasi TSI Group selama masa sulit ini. Oleh karena itulah, program #kitacintasatwa diluncurkan sejak April 2020.
Melalui #kitacintasatwa, masyarakat diajak berperan serta dalam mendukung program konservasi di seluruh unit TSI Group, dengan cara berdonasi. Tak ada minimal donasi yang ditetapkan untuk ikut #kitacintasatwa ini. “Kami memahami masa-masa sulit seperti ini akibat COVID-19, tapi kami melihat semakin banyak orang yang menularkan kebaikan saling membantu satu sama lain, termasuk satwa,” ujar Biswajit Guha, Group Head of Life Science Taman Safari Indonesia.
Masyarakat yang ingin membantu dalam mensejahterakan satwa-satwa di TSI Group, dapat langsung mentransfer dananya melalui nomor rekening BCA 6801777811 atas nama PT Taman Safari Indonesia. Cara lainnya yang lebih mudah adalah dengan scan QR Code yang disebar lewat akun Instagram unit-unit TSI Group.
Tiap Rupiah yang disumbangkan dari masyarakat akan digunakan untuk penyediaan pakan, perawatan medis, dan kesejahteraan satwa-satwa yang ada di TSI Group. Kampanye #kitacintasatwa diluncurkan bukan semata-mata hanya untuk mengumpulkan donasi. Tapi, manajemen TSI Group ingin menyampaikan pesan bahwa wabah Virus Corona juga berdampak terhadap program konservasi serta satwa-satwa yang dirawat dan diselamatkan di TSI. Rencananya, program donasi #kitacintasatwa masih akan dibuka selama PSBB diterapkan dan penyebaran Virus Corona berlangsung.
“Selain itu, untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap satwa, kami juga meluncurkan program virtual zoo di Facebook dan Instagram official masing-masing unit. Di sini ditayangkan berbagai aktivitas dan interaksi satwa dengan keeper-nya. Dengan begitu, warganet bisa tetap keep in touch dengan satwa dan tahu banyak tentang perawatan satwa yang dilakukan di TSI,” jelas Daniel Thian, Head of Digital Marketing TSI Group.
TSI berharap pandemi Corona ini bisa segera usai dan aktivitas kembali normal. Dengan begitu, TSI pun dapat dibuka kembali serta memainkan perannya sebagai lembaga konservasi, edukasi dan rekreasi bagi masyarakat. Jadi, tetap jaga kesehatan, #dirumahaja, dan tunjukkan bahwa #kitacintasatwa!
Konservasi, Edukasi, dan Rekreasi
Sejak didirikan pada 1986, Taman Safari Indonesia (TSI) Group memang fokus pada konservasi satwa liar yang populasinya mulai terdesak. Perlu diketahui, ada ribuan jenis spesies hewan di dunia yang terancam punah. TSI ingin mengambil peran dengan merawat dan mengembangbiakkan satwa endemik Indonesia sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.
Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Bali Safari & Marine Park, Batang Dolphins Center dan Jakarta
Aquarium adalah bukti kepedulian TSI Group terhadap deretan satwa yang kian hari semakin terancam keberadaannya. Konservasi juga menjadi tema di hotel-hotel TSI Group; Royal Safari Garden & Resort, Safari Lodge, Baobab Safari Resort, dan Mara River Safari Lodge. Selain konservasi, ada dua pilar lainnya yang hingga kini menjadi tonggak semangat bisnis TSI, yakni pendidikan (education), dan rekreasi (recreation). (*)