Kupang – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Nusa Tenggara (UPP Nusra) 3 berhasil melakukan tes pembebanan atau load rejection test (LRT) hingga 100% terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor 1 Unit 1 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT),
Suksesnya tahapan LRT ini semakin mendekatkan langkah PT PLN (Persero) untuk menerbitkan sistem laik operasi (SLO) PLTU Timor 1 Unit 1 (50 MW).
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Abdul Nahwan, menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung keberhasilan pengujian LRT di PLTU Timor 1.
LRT adalah tes yang dilakukan untuk melihat kemampuan generator untuk tetap berputar dengan _rated speed_ dan kembali sinkron ke grid secepatnya setelah terlepas dari beban maksimalnya.
Beban yang dilepaskan selama proses LRT PLTU Timor 1 Unit 1 berlangsung dengan aman dan sistem dapat bertahan.
Proyek strategis nasional (PSN) PLTU Timor 1 yang dicanangkan untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Timor 100 MW, menopang kebutuhan listrik Pulau Timor, dan menambah daya mampu Sistem Timor ini sebelumnya telah melalui rangkaian tahapan lain, seperti _boiler hydrotest_, _backfeeding_, _boiler first firing_, dan _first synchronization_, _reliability run_.
Infrastruktur kelistrikan ini disiapkan untuk mensuplai sistem kelistrikan Timor sebesar 100 MW, yang meliputi Kota Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Belu.
PLTU ini diusung sebagai salah satu pembangkit utama untuk menopang beban daya pada sistem kelistrikan Pulau Timor. Pasalnya, keandalan sistem kelistrikan dan ketercukupan daya energi listrik merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang iklim investasi di daerah tersebut.
Operasi PLTU Timor 1 akan membuka peluang Pulau Timor dalam menarik investor untuk mengembangkan perindustrian serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Pulau Timor.
PSN ini diproyeksikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang dan seluruh wilayah Pulau Timor, serta memperbaiki energi mix terutama menghilangkan ketergantungan dengan minyak/BBM.
“Apabila PLTU Timor 1 sudah beroperasi sesuai target yang ditentukan, pasokan listrik yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, roda perekonomian daerah dapat berputar lancar, dan ada pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata GM Abdul Nahwan. (*/pln)