Tahanan Tewas Dianiaya Dalam Sel Polres TTS

  • Whatsapp
Ilustrasi

So’e–Seorang tahanan Polres Timor Tengah Tengah Selatan (TTS) tewas dianiaya oleh tahanan lainnya, Jumat (26/5/2017).

Korban adalah anggota Ikatan Karate-do Indonesia (INKAI) TTS bermama Siprianus Nautani.

Read More

Kabid Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan tiga tahanan yang menganiaya Siprianus Nautani berinsial JNB, FKT, dan BCF.

“Saat ini para pelaku dan saksi-saksi yg melihat kejadian penganiayaan dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Sat Reskrim Polres TTS dan sedang dalam proses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” ujar Jules.

Warga Desa Kuanfatu, Kecamatan Kuanfatu itu ditahan terkait kasus perselingkuhan. Ia ditahan sejak 26 Mei pukul 14.15 Wita setelah menjalani pemeriksaan dan didampingi oleh kuasa hukum.

Selanjutnya pada pukul15.05 Wita menurut Jules, terdengar suara keributan dari dalam ruang sel. Setelah dicek Siprianus sudah terbaring dg posisi terlentang di atas tikar tidak sadarkan diri, kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.

“Tersangka menggenakan celana pendek dan tidak memakai baju, dan tahanan yang lain sempat menggosokkan minyak gosok ke badan tersangka. Karena tidak sadarkan diri sehingga piket
reskrim menghubungi KaSPKT dan piket SPKT lalu dibawa ke UGD RSUD Soe dengan menggunakan mobil tahanan polres TTS. Pihak medis melakukan pemeriksaan dan pertolongan namuntidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Di tempat terpisah, dokter piket RSUD Soe, doter Ani Otu mengatakan mengatakan kepada wartawan bahwa Siprianus tak bernyawa saat tiba di rumah sakit.

Omi Hauteas, keluarga Siprianus mengatakan datang ke sel yang ditempati Siprianus bersama tahanan lain sekitar pukul 16.00 Wita dan melihat Siprianus terbaring dengan kondisi mulut berbusa dan ada benjolan di dahi.

Ketika itu mereka menduga kuat Siprianus baru saja dianiya. “Kami tanya tahanan lain yang ada dalam sel, dan ada yang mengatakan Siprianhs terjatuh dan kepalanya terbentur lantai. “Saat itu kami lihat anak kami sudah mati,” kata Omi Hauteas.

Omi mengatakan keluarga tidak terima dengan tewasnya Siprianus apalagi tewas di dalam sel polisi. Anak kami masuk sel dalam kondisi sehat tapi akhirnya mati. Kami minta diotopsi biar jelas sebab kematiannya. (jmb/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *