Stop Klaim Dukungan di Pilgub NTT, Prabowo Hanya Dukung Melki-Johni

  • Whatsapp
Melki-Johni dan Prabowo Subianto/dok

Kupang- Klaim politik sepihak dari lawan soal dukungan Prabowo Subianto di Pilgub NTT, mendapat pencerahan rasional dari Analis Politik Mikhael Rajamuda Bataona.

Dia berpendapat bahwa Prabowo, yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 ini, tidak akan mendukung Cagub NTT lain di luar yang diusung partai besutannya, Gerindra.

Dalam wawancara dengan media, Kamis (10/10/2024) Pengasuh mata kuliah Komunikasi Politik dan Teori-teori Kritis ini, menegaskan, Prabowo adalah titik episentrum politik nasional saat ini karena dialah Presiden terpilih yang akan dilantik beberapa hari lagi.

Pertanyaan menarik dari publik yang juga diwacanakan media belakangan ini adalah siapakah yang akan didukung Prabowo di Pilgub NTT?

Menurut dia, membaca Prabowo, tidak bisa lepas dari Partai Gerindra. Sebab Prabowo adalah Gerindra dan Gerindra adalah Prabowo. Artinya, fatsun politik Prabowo adalah menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, sambil tidak menegasikan partainya.

Sebab, sejarah hidup Prabowo sampai ke kursi Presiden adalah sejarah perjuangan partai Gerindra yang berkali-kali jatuh bangun, kalah berkali-kali sampai menang di Pilpres 2024 ini. Jadi, Prabowo akan membesarkan partainya dengan tetap mematuhi nilai-nilai demokrasi yang dihayatinya selama ini.

“Artinya, Prabowo tidak akan mendukung Calon Gubernur lain di luar calon yang diusung Gerindra. Prabowo secara rasional akan menggerakan mesin partainya untuk memenangkan semua calon gubernur yang dia sendiri tandatangani dan putuskan. Artinya, dalam konteks Pilgub NTT, Prabowo akan mendukung Calon yang dia tandatangani dan dukung secara organisatoris dalam Gerindra yaitu Melki-Jhoni,” tandas dosen cerdas ini.

Dia mengatakan, sudah sangat jelas bahwa di mana partainya berada dan berjuang secara politik, di situlah dukungan Prabowo berada. “Sehingga, menurut saya, dalam konteks Pilgub NTT, publik sudah paham bahwa Prabowo sangat mendukung Melki-Jhoni apalagi dia sendiri yang memanggil Melki untuk diperintahkan maju di NTT,” katanya.

Karena itu, menurut bacaannya, karena Prabowo adalah variabel sangat penting dalam Pemilihan Gubernur termasuk NTT, maka masuk akal jika banyak yang mengkalim didukung Prabowo.

“Itu marketing politik biasa. Tapi publik NTT cerdas dan tahu bahwa Gerindra NTT tegak lurus dengan Prabowo, di mana Prabowo hanya mendukung calon dari partainya Gerindra, yaitu Melki-Jhoni,” ujarnya.

Sebab Melki adalah ketua pemenangan Prabowo-Gibran di NTT sehingga Prabowo tentu sangat dekat dengan Melki. Demikian juga Jhoni adalah kader Gerindra sehingga sudah pasti didukung penuh oleh Prabowo dan jejaring partainya hingga ke level desa dan RT.

“Bahwa adalah satu dua kader yang mungkin bermain abu-abu, itu fenomena normatif dalam politik. Tetapi bahwa karena Gubernur itu perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, maka sudah jelas bahwa Prabowo menghendaki agar calon yang terpilih itu yang dia rekomendasikan. Bukan karena calon lain tidak berkualitas, tapi itulah fatsun berpolitik dan bergorganisasi dalam partai politik,” tegas Rajamuda, yang juga mengajar Komunikasi dan Advokasi Kebijakan.

Dia juga mengingatkan, akan sangat aneh jika Prabowo mendukung calon yang tidak dia restui dan tandatangani. Beda halnya dengan bupati. Siapa pun yang memenangkan Pilgub, akan sangat berisiko jika tidak mendapat dukungan Presiden terpilih. Karena kita tahu bahwa Prabowo itu ketua umum partai Gerindra. Sehingga tidak mungkin dia membesarkan jejaring lawan-lawan politiknya di daerah.

“Itu logika sederhana dalam politik. Semua pemimpin partai yang akhirnya berdamai dan berkoalisi dengan Prabowo bukan berarti akan sejalan dengan Prabowo selamanya hingga Pilpres mendatang. Karena itu, Prabowo akan lebih memikirkan memastikan dukungan full kepada para calon gubernur di daerah yang sejalan dengan dirinya juga partainya,” kata putra Lamalera, Lembata ini.

Prabowo dan Gerindra Satu

Dia menandaskan lagi, “Dan masyarakat juga memahami bahwa dukungan presiden terpilih dalam konteks Pilgub memang sangat penting. Pengaruhnya secara elektoral tentu ada. Di mana sebagian besar publik akan melihat secara cerdas, mana calon yang satu garis dengan Presiden terpilih. Dan mana yang tidak. Artinya efek itu akan kuat pada semua pemilih yang melek politik dan paham bagaimana dukungan anggaran pusat ke provinsi NTT yang masih sangat dominan. Yaitu sekitar 80 persen anggaran pembangunan di NTT datang dari pemerintah pusat”.

Artinya, terang dia, anggaran pusat itu akan dikuasai oleh partai-partai KIM selama lima tahun ke depan. Sehingga butuh gubernur yang dekat dengan Presiden juga para menteri, kepala lembaga hingga para anggota DPR RI di Senayan.

“Mereka ini menjadi kunci. Dan fakta saat ini adalah yang menjadi Calon dari KIM di NTT adalah Melki Laka Lena dan Jhoni Asadoma. Secara politis mereka punya posisi yang lebih strategis untuk mendapat dukungan Presiden Prabowo dan para menteri hingga kepala Lembaga dan anggota DPR RI,” jelas Mikhael Bataona.

Karena itu, lanjut dia, untuk membaca dukungan Presiden terpilih Prabowo di Pilgub NTT, cukup melihat bahwa Prabowo dan Gerindra itu satu. Tidak bisa bicara Gerindra tanpa Prabowo, demikian juga sebaliknya.

Artinya, meskipun Prabowo itu presiden terpilih yang secara etika harus menjadi negarawan yang berdiri egaliter dan demokratis untuk semua, tetapi dia tetap seorang politisi yang sudah jelas mengarahkan dukungan pribadi dan partainya ke calon-calon KIM, termasuk di NTT adalah untuk Melki-Jhoni.

“Jadi, kampanye KIM yang menyatakan adanya dukungan Prabowo kepada Melki-Jhoni adalah rasional dan berbasiskan fatsun politik KIM bahwa semua gubernur mendatang harus satu arah dan tegak lurus dengan Prabowo. Bahwa soal adanya calon lain yang mengklaim didukung juga oleh Prabowo, saya kira itu marketing politik semata. Sehingga sah-sah saja ada yang bermain isu dan jualan wacana seperti itu. Tetapi publik sulit ditipu karena secara empirik, Prabowo yang merekomendasikan dan menandatangani majunya Melki dan Jhoni,” tandas Master Ilmu Komunikasi Jebolan Universitas Padjadjaran Bandung ini.

Dukungan Ril Itu SK

Analisis politik ini sejalan dengan pernyataan Sekretaris DPD Partai Gerindra NTT, Fernando Soares, kepada Pers, saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), Senin (I7/10/2024), di Harper Hotel Kupang.

Fernando menegaskan, ketika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menandatangani SK dukungan ke pasangan Melki-Joni, maka sudah menjadi tanggungjawab seluruh organ partai untuk memenangkan pasangan ini.

“Ketika Ketua Umum mengatakan bahwa Gerindra mendukung Pak Melki dan Pak Johni maka seluruh kekuatan di daerah akan dikerahkan untuk memenangkan apa yang sudah ditetapkan oleh Ketua Umum. Kami di NTT ada 9 anggota DPRD Provinsi NTT dan 72 anggota DPRD Kabupaten serta kota, akan bekerja keras sampai dengan 27 November nanti,” tegasnya.

Dia menandaskan, dukungan paling riil dari Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum adalah melalui Surat Keputusan (SK). Sehingga ketika ada yang mengatakan bahwa mereka pun mendapatkan dukungan apabila Prabwo dilantik menjadi presiden, Fernando menegaskan itu sebuah kewajaran.

“Dukungan paling riil adalah melalui SK partai. Tidak perlu kita pikirkan lagi. Karena yang tandatangan adalah Pak Prabowo. Kalau ada yang klaim bahwa dukungan tidak saja ke Pak Melki, silahkan klaim itu. Apa yang disampaikan oleh Pak Ansi Lema ada benarnya bahwa Pak Prabowo akan bekerja melayani seluruh masyarakat NTT. Tentu saja Pak Prabowo menjadi presiden untuk seluruh masyarakat NTT, tetapi yang ditugaskan Pak Prabowo menjadi calon gubernur adalah Pak Melki Laka Lena. Titik,” tegasnya. (jdz)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *