Soal Bank NTT, Ini Pesan Penting VBL ke Penjabat Gubernur NTT

Kupang – Pasangan Gubernur NTT periode 2018-2023, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL))-Josef Nae Soi telah menyerahkan jabatan mereka kepada penjabat gubernur Ayodhia G.L. Kalake di Jakarta, sedangkan seremoni temu pisah digelar di Aula EL Tari Kupang, Jumat (8/92023).

Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, VBL menyampaikan sejumlah pesan penting kepada penjabat gubernur. Salah satunya tentang beberapa kali surat panggilan dari DPRD NTT kepada Direktur Bank NTT.

Menurutnya, Bank NTT bukan berstatus seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Perbedaan itu perlu dipahami oleh masyarakat termasuk anggota dewan.

“Pak penjabat, kalau ada undangan dari DPRD jangan biarkan Dirut Bank NTT bertemu DPRD. DPRD harus memahami perbedaan antara bank dan Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD lainnya,” tegas Laikodat.

Alasannya, Bank NTT sebagai lembaga yang mengandalkan kepercayaan masyarakat, dan ada potensi risiko jika kerahasiaan bank diganggu atau dipublish secara luas.

“Jadi saya larang Dirut bertemu DPRD, kecuali mereka taat aturan. Kalau mau bertemu, bicara saja di dalam ruangan dan tidak boleh keluar apa-apa. Itu baru boleh. Karena ada kerahasiaan bank yang harus dijaga di situ,” jelasnya.

Menurutnya, jika kerahasiaan bank dibuka secara luas dan diketahui publik, akan menurunkan kepercaayaan masyarakat terhadap bank. Jika sudah begitu, bisa mengancam keberlangsungan bank itu.

“Kalau kerahasiaan bank itu terpublish, maka bank itu bisa bangkrut. Sebab bank ini menjual kepercayaan kepada masyarakat,” katanya.

“Hari ini kita bersyukur, karena saya jaga seperti ini, Bank NTT dalam catatan sejarah sejak provinsi ini berdiri, baru pertama kali menjadi bank devisa. Saya minta DPRD boleh menggunakan hak tetapi harus tahu batas. Apakah ini menghancurkan atau tidak,” katanya. (*/selatanindonesia)

Komentar ANDA?