Siswa SMP Silawan Bertaruh Nyawa Lepaskan Tali di Tiang Bendera Setinggi 26 Meter

  • Whatsapp
Copyright: Ika Silalahi (facebook)

Atambua–Yohanis Gama Marschal Lau, 14, siswa kelas 1 SMP Negeri Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) bertaruh nyawa demi melepaskan ujung tali bendera merah putih yang tersangkut.

Yohanes yang mengenakan pakaian seragam, nekat memanjat tiang setinggi 26 meter tersebut saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-73 di Silawan, wilayah di perbatasan RI-Timor Leste, Jumat (17/8).

Ketika itu petugas pengibar bendera merah putih sudah selesai mengikat bendera di tali. Akan tetapi saat ditarik, tali tiba-tiba putus dan tersangkut di ujung atas tiang sehingga gagal dikibarkan.

Sejumlah anggota TNI kemudian berdatangan ke tiang bendera untuk membantu petugas, namun usaha itu tidak juga membuahkan hasil. “Saya dengar orang bilang tali bendera putus kemudian saya lari ke tiang untuk bantu menurunkan tali,” kata Yohanes saat dihubungi lewat telepon.

Yohanes mengaku keputusan naik tiang bendera atas inisiatif sendiri, tidak ada permintaan dan aparat pemerintah daerah maupun petugas keamanan. Dia mengaku memanjat tiang tanpa rasa takut.

“Saya sering panjat pinang dan naik pohon, jadi tidak ada rasa takut,” katanya.

Yohanes membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk naik hingga turun. Menurutnya saat naik, tiang sempat bergoyang, namun dia terus naik hingga berhasil melepaskan ujung tali. Upacara bendera yang sebelumnya dihentikan sementara karena insiden tersebut, kembali dilanjutkan dan bendera berhasil dinaikkan.

Siswa yang tinggal di RT 12 RW 05 Susun Halimuti, Silawan ini kemudian dibawa ke tribun dan berdiri di samping inspektur upacara, Wakil Bupati Belu Ose Luan. “Tadi wakil bupati bilang ke saya, terima kasih dan minta Senin datang ke kantor,” ujarnya. (mi)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *