Categories: Humaniora

Seorang Anak di Manggarai Barat Idap Kanker Ganas, Butuh Bantuan

Labuan Bajo – Seorang anak di Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT, mengidap kanker ganas sejak lima tahun lalu.

Anak bernama Safir Mutar, 9, siswa kelas V SD Inpres Nanga Nae tidak bisa menikmati kehidupan layaknya anak-anak sebayanya.

Kanker ganas di batang leher kanannya, membuat ia tidak bisa bergerak bebas lagi. Putra bungsu Muhammad Satu, warga Kampung Lobohusu, itu sudah lima tahun menderita penyakit ganas itu.

“Sudah pernah dioperasi sekali. Tapi kanker tumbuh lagi, membesar dan semakin ganas. Kami hanya bisa pasrah,” kata Satu.

Satu bekerja sebagai petani. Hidupnya sangat sederhana. Tidak banyak harta yang bisa ia curahkan untuk pengobatan sang anak. Kini, Saffir hanya diobati dengan obat kampung seadanya.

Sehari-hari, dia hanya tergolek lemah di atas kasur, atau duduk sebentar di depan rumah. Kanker di lehernya terus membesar, dan saat ini hampir sebesar bola kaki. Digigit anjing Sulkaida, ibu Saffir, mengaku kanker muncul setelah pada 2015, anaknya digigit anjing yang diduga terinfeksi rabies.

Saat itu, Saffir tengah bermain. Anjing menggigit leher sebelah kanan. Saat itu, Saffir hanya diobati dengan tanaman obat biasa, karena dianggap hanya menderita luka biasa.

“Namun, sejak saat itu, bekas gigitan di leher membengkak dan terus membesar,” lanjut ibu enam anak itu. Sulkaida pernah membawa Saffir berobat ke Rumah Sakit Siloam di Labuan Bajo dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Pada 2017 lalu, Saffir dioperasi.

Namun, bengkak tidak hilang. Kanker semakin ganas dan membuat bengkak di leher Saffir semakin membesar. Dalam pemeriksaan lanjutan, tim medis RS Siloam, Labuan Bajo merekomendasikan Saffir harus dirujuk ke Kupang atau Bali. Namun, Satu dan Sulkaida tidak berdaya.

“Kami tidak punya biaya untuk bepergian ke Kupang atau Denpasar,” ujar Sulkaida. Kini, keluarga hanya bisa membawa Saffir berobat alternatif.

“Kami belum sanggup membawa ke Kupang atau Denpasar, karena harus menyiapkan biaya hingga puluhan juta rupiah. Kami petani biasa, tidak punya biaya sebesar itu,” lanjutnya. Anda ingin membantu? Hubungi : 082-145-072-731 (Hasna, kakak Saffir) 081-339-818-116 (M Satu, ayah Saffir) (sumber: mi)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Wagub NTT Jelaskan Progam “One Village One Product” dan Koperasi Merah Putih di Konferwil GP Ansor

Kupang - Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma berkesempatan menghadiri dan membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke-IV…

14 hours ago

NTT Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG: Jangan Panik Tapi Tetap Waspada

Kupang - Provinsi NTT berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat, disertai petir dan angin…

15 hours ago

Presiden Trump Bekukan Voice of America, Wartawan Diminta Kembalikan Kartu Pers

Washington: Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump membekukan operasional sejumlah media yang…

18 hours ago

Kapolsek Maulafa Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Jemaah Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua

Kupang - Kapolsek Maulafa AKP Fery Nur Alamsyah, S.H menghadiri acara buka puasa bersama anak…

1 day ago

Bangun 2 Rumah Sakit di NTT, Melki-Johni Sampaikan Terima Kasih ke Kemenkes

Kupang - Gubernur NTT dan Wakil Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

1 day ago

Menkes Janji Seluruh RSUD di NTT Terima Alkes Lengkap Tangani 4 Penyakit Katastropik

Kupang - Seluruh rumah sakit daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dipastikan akan menerima alat…

2 days ago