Senyum Haru Fatmawati saat Petugas PLN Menyalakan Listrik di Rumahnya

  • Whatsapp
Foto : PLN

PLN hadirkan listrik sekaligus melakukan penghijauan di tujuh desa di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, NTT

Pantar – Fatmawati Tugu, 43, warga Desa Kayang, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor tak mampu menahan rasa harunya. Fatmawati tersenyum haru saat menyaksikan petugas PLN menyalakan listrik di rumahnya yang terletak di pesisir pantai pelabuhan Marica.

Read More

Fatmawati adalah salah satu warga yang pernah menikmati listrik dari PLTS swakelola dari pemerintah daerah, namun sejak 2019, ia bersama keluarga tidak lagi menikmati listrik karena fasilitas itu rusak.

“Setelah PLN masuk, kami merasa senang dan bangga karena sudah tidak pakai lampu sinar (lampu dari aki tenaga surya) habis kalau mau masak tinggal colok saja. Sekarang anak-anak bisa belajar di malam hari dan kami bisa menonton TV. Terima kasih PLN, terima kasih BUMN, PLN mantap,” tuturnya.

PLN berupaya wujudkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan menghadirkan listrik hingga ke ujung negeri. Bukti komitmen tersebut ditunjukkan dengan kesiapan PLN merampungkan 7 Desa di Pulau Pantar.

Di sini PLN juga mengajak masyarakat Pulau Pantar untuk memelihara lingkungan dengan melakukan penanamam 700 anakan pohon terdiri dari pohon mangga, pohon rambutan dan pohon mahoni yang dilakukan secara simbolis bersama bupati Alor.

Seremoni penyalaan jaringan listrik desa yang dibangun oleh PLN UP2K Kupang ini dilakukan pada Kamis (22/6), bersamaan dengan penyalaan 562 pelanggan baru oleh PLN ULP Kalabahi.

Pelanggan tersebut tersebar di 7 desa yakni Desa Leer (satu dusun) di Pantar Barat, Desa Beangonong, Desa Lamma, Desa Kayang, Desa Allumang, Desa Kalondama Barat, dan Desa Kalondama Tengah di Pantar Barat Laut

Bupati Alor Amon Djobo menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada PLN karena meskipun lokasi cukup menantang namun tidak mengurangi semangat untuk melistriki pelosok desa khususnya di Pulau Pantar ini.

“Saya berharap kepada masyarakat disini bahwa saat ini listrik bukan hanya bisa dinikmati menyalanya, tetapi juga listrik juga bisa menghidupi banyak hal dan memiliki banyak manfaat. Untuk itu, agar dapat memanfaatkan listrik yang ada dengan bijak dan turut menjaganya dengan baik, sehingga kedepannya bisa dimanfaatkan dan lebih meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat disini. Untuk sisa desa yang saat ini belum terlistriki di Alor memang membutuhkan effort yang lebih dikarenakan medannya yang berat, akan tetapi kami terus mendukung PLN agar tetap berupaya untuk pembangun jaringan listrik kesana,” tutur Amon Djobo.

Sementara itu, General Manager PLN UIW NTT I Gede Agung Sindu Putra mengatakan, “Puji syukur yang tak terhingga ke hadirat Yang Maha Kuasa dan terimakasih kepada Pemda Alor, Camat, kepala desa, tokoh masyarakat dan seluruh warga sehingga pekerjaan pembangunan jaringan listrik pedesaan di Kecamatan Pantar Barat laut ini bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.”ungkapnya.

Sindu berharap dengan hadirnya listrik PLN ini dapat dimanfatkan secara positif dan produkif, serta dapat meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat.

Lebih lanjut Sindu menjelaskan untuk melistriki di Kecamatan ini, dibangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 36,01 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 44,8 kms dan gardu distribusi sebanyak 7 gardu dengan total kapasitas 350 kVA untuk melayani 1.622 kk dan membutuhkan biaya sebesar 32,34 Miliar.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Camat Pantar Barat Laut, Sem Obisuru, beserta Kepala Desa dan Masyarakat sekitar. Kemudian dari PLN Manager UP2K Kupang, Simi Eduard Lapebesi, Manager UP3 Kupang, I Made Indra Wijaya, Manager ULP Kalabahi Melianus Tefu beserta jajarannya. (*/ro)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *