Categories: Sains-Tekno

Senin, Satelit dan Stasiun Luar Angkasa Cina Jatuh ke Bumi

STASIUN Luar Angkasa Cina diperkirakan jatuh ke bumi pada Senin, 2 April 2018.

Satelit Tiangong-1 merupakan bagian dari program luar angkasa Cina yang ambisus, dan merupakan prototipe untuk stasiun berawal pada 2011.

Satelit tersebut memasuki orbitnya pada 2011 lalu dan lima tahun kemudian mengakhiri misinya, dan diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi.

Proyeksi terakhir dari Esa menunjukkan satelit akan jatuh Senin 2 April, pada pukul 07:25 waktu Beijing, meskipun rentang waktunya masih “sangat bervariasi” – antara Minggu sore sampai Senin pagi.

Satelit Tiangong-1 Cina jatuh ke bumi bisa Jumat ini, mungkin ke wilayah Indonesia

Akankah kita bisa mengendalikan cuaca dengan satelit?
Vanguard 1: satelit penelitian tertua yang masih mengorbit bumi Sebagian stasiun tampaknya akan terbakar ketika menyentuh atmosfer, namun beberapa puingnya dapat bertahan dan jatuh ke permukaan Bumi.

Kantor Ruang Angkasa Berawak Cina mengatakan melalui akun media sosialnya bahwa jatuhnya pesawat ruang angkasa “tidak menabrak Bumi dengan keras seperti yang terjadi dalam film fiksi ilmiah, namun berubah menjadi hujan meteor yang luar biasa”.
Cina mengkonfirmasi pada 2016 lalu telah kehilangan kontak dengan Tiangong-1 dan tidak dapat lagi mengontrol keberadaanya, jadi kami tidak mengetahui bagaimana itu akan jatuh.

Badan Ruang Angkasa Eropa ESA mengatakan bahwa satelit akan masuk kembali “diantara 43ºUtara dan 43ºSelatan”, yang mencakup luas bentangan utara dan selatan khatulistiwa.
Stasiun itu secara bertahap akan mendekati Bumi.

Jatuhnya “akan semakin cepat begitu memasuki atmosfer” kata Dr Elias Aboutanios, wakil direktur Pusat Penelitian Teknik Ruang Angkasa Australia, kepada BBC.

“Stasiun akhirnya akan mulai memanas karena mendekati ke 100 km (dari Bumi), ” jelas dia.

Kondisi ini akan menyebabkan sebagian besar stasiun terbakar dan “sangat sulit untuk mengetahui secara tepat apa yang akan bertahan karena pembuatan stasiun ini tidak diungkap oleh Cina”.

Kecepatan jatuhnya stasiun ini dapat mencapai 26.000km/per jam.

Tidak. Sebagian besar dari stasiun seberat 8,5 ton akan hancur begitu melewati atmosfer.

Beberapa bagian yang sangat padat seperti tanki bahan bakar atau mesin roket mungkin tidak akan sepenuhnya terbakar. Namun, bahkan jika bagian-bagian tersebut bertahan di permukaan Bumi, kemungkinan mereka mengenai seseorang sangatlah tipis.

“Pengalaman kami untuk benda-benda yang besar biasanya 20% dan 40% dari massa aslinya akan bertahan dan mereka dapat ditemukan di daratan, secara teroritis,” kata Kepala kantor puing ruang angkasa Esa, Holger Krag, kepada wartawan baru-baru ini.

“Namun, mengalami luka akibat salah satu fragmen ini sangatlah tidak mungkin. Perkiraan saya ada kemungkinan terluka akibat salah satu dari fragmen sama dengan kemungkinan terkena petir selama dua kali di tahun yang sama.” (bbc.com)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

DPRD Kota Kupang Ingkar Janji Terkait RDP Penutupan Akses Jalan di Namosain

Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…

15 hours ago

Pemkot Kupang Gelar Sosialisasi Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah 2024

Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…

17 hours ago

BI NTT Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Natal dan Tahun Baru Rp1,3 Triliun

Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…

18 hours ago

Sambut Natal, PLN UIP Nusra Gelar Penyampaian Nilai Ganti Kerugian Pengadaan Tanah PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok

Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…

1 day ago

Pajak Kendaraan Bermotor di NTT Turun Jadi 1,2 Persen

Kupang - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di NTT yang semula 1,5 persen dari pokok pajak,…

2 days ago

Melki-Johni Menang Pilkada NTT, KPU Tunggu Jika Ada Gugatan

Kupang - KPU NTT masih menunggu jika ada paslon yang mengajukan sengketa perselisihan ke Mahkamah…

2 days ago