Selama 2024,17 Kapal Tenggelam di NTT

Kupang – Direktorat Polairud Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat musibah kapal terbakar dan tenggelam di daerah itu selama 2024 mencapai 17 kasus.

“Kejadian paling menonjol di akhir tahun 2024 adalah tenggelamnya kapal kargo MV Kuala Mas pada 20 Desember di perairan Bolok,” kata Direktur Polairud Polda NTT Kombes Irwan Nasution, Jumat (24/12/2024).

Kapal yang mengangkut 285 kontainer berisi beras dan semen tersebut tenggelam karena terbawa arus hingga menabrak kapal tanker yang menyebabkan lambung kapal bocor. Kerugian akibat musibah tersebut mencapai Rp70 miliar. Dari 17 musibah kapal tersebut, tujuh kejadian di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, tiga kejadian di Kupang, dan sisanya di Kabupaten Flores Timur dan Alor.

Menurut Kombes Irwan, tindak pidana lainnya yang ditangani Polairu yakni penangkapan ikan mengunakan bahan peledak dan kepemilikan bahan peledak sebanyak tujuh kasus dengan total kerugian negara mencapai Rp2,9 miliar.

Kemudian tindak pidana perikanan sebayak 19 kasus, kerugian negara mencapai Rp950 juta, tindak pidana pelayaran dua kasus dengan kerugian negara masing-masing Rp800 juta dan Rp50 juta,

Selanjutnya, tindak pidana konservasi sumberdaya alam di Flores Timur dengan kerugian negara Rp750 juta, serta tindak pidana penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebanyak tiga kasus dengan kerugian negara Rp240 juta.

Untuk tindak pidana karantina sebanyak dua kasus, total barang bukti sebanyak 26 ton rumput laut. “Kerugian negara yang ditimbulkan dari tindak pidana karantina adalah Rp1,380 miliar,” kata Kombes Irwan Nasution. (*/gma)

Komentar ANDA?