Atambua–Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur yang dicanangkan Ketua Komisi V DPR Fary Francis, diluncurkan di Lapangan Simpang Lima Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (21/11) petang.
Peluncurkan ditandai dengan pelepasan balon oleh Penjabat Bupati Belu Wellem Foni bersama Fary Francis, Pelatih dari Asosiasi Sepakbola Indonesia, dan Ketua SSB Bintang Timur Joao Fransisco Leki. Sebelum peluncurkan digelar laga eksibisi antara kesebelasan Bintang Timur melawan Garuda FC yang berakhir tanpa gol.
Sekolah ini lahir dari kepedulian terhadap perkemhangan dan raihan prestasi sepak bola di Kabupaten Belu. Sejumlah turnamen sudah digelar di daerah ini, namun belum menghasilkan pemain maupun prestasi yang didinginkan.
Fary memandang pengembangan sepak bola dan peningkaan prestasi di kawasan perbatasan harus melalui pendidikan sepak bola terpadu yang dimulai dari pendidikan usia muda secara berjenjang hingga menghasilkan pemain profesional.
Saat ini sekolah sepabola menggunakan gedung SMA Katolik Surya Atambua, sedangkan pembangunan gedung sekolah lengkap dengan asrama, dan lapangan bola bertaraf nasional dan internasional baru dimulai tahun 2016. Adapun dalam proses belajar-mengajar menggunakan kurikulum FIFA Grassroot.
SSB memberlakukan sistem kartu hijau dalam game latihan serta game pertandingan internal maupun festival sepak bola. Kartu hijau langsung diberikan pada membuat sportivitas di lapangan. Hal ini merupakan komitmen SSB terhadap pendidikan fair play sejak usia dini.
Dalam sambutannya, Fary mengatakan sebanyak 53 guru olahraga telah mengikuti pelatihan Training of Trainers Coach Educator yang berlangsung selama empat hari mulai 18-21 November 2015. Guru-guru tersebut mendapat pelatihan dari Asosiasi Sepak Bola Indonesia dan telah menerima sertifikat pelatih.
Menurutnya, pendampingan dari Asosiasi Sepak Bola Indonesia masih terus berlangsung tiga kali dalam satu pekan yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat. “Akan ada les tambahan mata pelajaran bahasa Inggris dan mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional,” ujarnya.
Sementara itu siswa yang berprestasi di sekolah maupun di sepak bola akan menerima beasiswa. Saat ini sekolah di SSB tidak dipunggut biaya. “Untuk sekarang tidak ada punggutan biaya, ke depan kita bangun lapangan bola berstandar nasional dan internasonal,” ujarnya.
Dengan demikian, pertandingan bertaraf internasional bias digelar di Atambua. Fary berharap dari sekolah tersebut akan muncul atlit-atlit sepakbola yang diberi nama ‘bintang dari timur’ sesuai dengan nama klub ‘Bintang Timur’”Jika lapangan sudah selesai dibangun, kita akan kerjasama dengan klub sepak bola Manchester City yang bermarkas di Singapura dan Inggris,” ujarnya. (gma)