Israel – Israel meluncurkan versi baru dari perisai pertahanan Iron Dome atau Kubah Besi. Versi baru ini dikatakan mampu mencegat pesawat tak berawak, rudal, dan roket secara bersamaan.
Dalam pemanfaatannya selama hampir satu dekade untuk melindungi Israel dari tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon, Iron Dome dinilai membantu Israel mempertahankan supremasi militer atas tetangganya.
“Iron Dome diuji dalam berbagai skenario kompleks dan berhasil mencegat dan menghancurkan target yang mensimulasikan ancaman yang ada dan yang muncul,” kata Menteri Pertahanan Benny Gantz, Selasa (16/3).
Ancaman tersebut termasuk intersepsi simultan dari beberapa UAV (kendaraan udara tak berawak) serta tembakan serentak roket dan rudal.
“Versi baru dari sistem Iron Dome akan dikirim ke IAF (Angkatan Udara Israel) dan angkatan laut untuk penggunaan operasional dan akan memperkuat kemampuan pertahanan rudal multitingkat Israel,” kata Gantz.
Iron Dome secara resmi dipilih sebagai sistem pertahanan rudal Israel pada 2007. Ini tahun yang sama ketika kelompok Islam Hamas menguasai Jalur Gaza.
Awalnya dirancang untuk mencegat roket dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak empat hingga 70 kilometer (tiga hingga 45 mil). Angkatan Udara Israel telah mengoperasikannya sejak 2011, menggagalkan ratusan serangan roket dari Gaza dan Suriah. (sumber: AFP/MI)
Kupang - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…
Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…
Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…
Kupang - Calon Wakil Gubernur NTT dari Pasln Nomor Urut 2 Johni Asadoma tenang menanggapi…
Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…
Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…