Sederet Prestasi Bacagub Johni Asadoma Harumkan Nama NTT dari PON, Olimpiade Hingga Kepolisian

  • Whatsapp
Johni Asadoma Dalam Sebuah Penugasan Polri di Norwegia/Foto: dok lintasntt.com

Kupang – Pengamat Politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Dr Rudi Rohi mengungkapkan empat bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Periode 2024-2029 memiliki reputasi yang sangat baik dan kapasitas yang mumpuni.

Empat bakal calon gubernur (bacagub) itu ialah Irjen (Purn) Johni Asadoma, Emanuel Melkiades Laka Lena, Yohanes Fransiskus Lema, dan Simon Petrus Kamlasi.

Inilah yang membuat bursa bakal calon gubernur NTT periode ini sedikit berbeda dibandingkan periode-periode sebelumnya. “Nama-nama yang beredar sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur kali ini sebagian besarnya adalah orang-orang hebat yang tidak hanya memiliki reputasi luar biasa tetapi juga kapasitas mumpuni yang dapat dilihat dari rekam jejak masing-masing.,” ujar Rudi Rohi  kepada wartawan di Kupang, Kamis (4/7/2024).

Menurutnya,di antara empat bakal calon gubernur tersebut, pensiunan jenderal polisi berbintang 2, Johni Asadoma. memiliki segudang pengalaman yang masih diingat masyarakat NTT.

Dia merupakan putra NTT yang telah bertugas menjadi pemimpin pasukan perdamaian di sejumlah negara di terutama negara-negara Afrika. Johni Asadoma juga seorang legenda hidup di kancah olah raga tinju yang mendunia. Pernah maraih medali emas tinju Sea Games XII Singapura 1983 dan bahkan membawa nama Indonesia ke Olimpiade XXII di Los Angeles pada 1985.

Johni juga pernah Ketua Umum (Ketum) PB Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) periode 2016-2020, wasit tinju internasional AIBA dan komentator tinju di salah satu televisi nasional. Johni tercatat bertugas mewakili Polri di sekitar 50 negara, termasuk memimpin delegasi Polri pada Konferensi Tingkat Tinggi Kepala Polisi Negara Anggota PBB (United Nations Chiefs of Police Summit/UNCOPS) ke-3 di Markas Besar PBB, New York

Selain itu, Johni dua kali menjabat wakapolda, yakni Wakalpolda Sulawesi Utara dan Wakapolda NTT hingga menjabat Kapolda NTT. Pada 2016, Johni menjabat Kepala Biro Misi Internasional, Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri setelah pada 2013 menjabat Kabag Kerjasama Pengembangan Kapasitas, Hubinter Polri, dan juga menjabat Kadiv Hubinter Polri pada 2020.

“Sederet pengalaman ini cukup menjadi modal penting untuk bertarung di Pilkada NTT 27 November 2024 nanti,” ujar Rudi Rohi.

Satu juga yang menarik dari seorang Johny Asadoma adalah posisi politiknya saat ini. Ia cukup dekat dengan sejumlah tokoh penting dari partai politik besar. Sebut saja kedekatannya dengan Ketua DPD Gerindra NTT, Esthon Foenay dan Ketua PDI Perjuangan NTT, Emy Nonleni serta beberapa lainnya.

Johni juga telah menjadi anggota Partai Gerindra sejak Februari 2024, dan mengantongi surat penugasan dari DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk maju di Pilgub NTT. “Posisi Johni dan kehadiran politiknya menjadi kuda hitam yang tidak bisa dilihat sebelah mata,” tambahya.

Bakal calon gubernur lainnya ialah Emanuel Melkiades Laka Lena yang juga anggota DPR RI periode 2019-2024 dan terpilih lagi untuk Periode 2024-2029.

Politisi Golkar ini sebelumnya pada Pilkada NTT 2018 lalu sempat berpasangan dengan Jacky Uly mencalonkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTT Periode 2018-2023 dari Koalisis Golkar-Nasdem. “Namun entah kenapa kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkannya,” katanya.

Melkiades juga pernah berpasangan dengan Ibrahim A. Medah pada Pilkada NTT 2013, namun gagal. Pilkada 2013 dimenangkan pasangan Frans Lebu Raya-Benny Alexander Litelnony.

Selanjutnya, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy) merupakan politisi muda PDI Perjuangan yang cukup vokal, dan terkenal dekat dengan akar rumput hingga elit. Terbukti, Ansy menjadi Anggota DPR RI Periode 2019-2024 dan terpilih lagi untuk Periode 2024-2029. Sebelumnya Ansy adalah juru bicara Ahok di Pilkada DKI Jakarta yang mampu merajut komunikasi ke semua kalangan.

Adapun bakal calon gubernur terakhir ialah Simon Petrus Kamlasi yang merupakan Jenderal TNI AD berpangkat Brigjen, pernah menjabat Kepala Staf Korem 161 Wirasaksi Kupang.

“Nama ini kendati adalah pendatang baru di dunia politik NTT akan tetapi tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai jenderal aktif, Simon Petrus Kamlasi tentu memiliki sejumlah sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk bertarung di dalam kontestasi politik elektoral NTT,” tutup Rudi Rohi. (*/mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *