Kupang – Dalam menciptakan suasana belajar yang efisien, Sekolah Dasar Kristen Citra Bangsa Kupang, memasang Kebersihan sebagai standar utama dalam segala hal.
Sekolah dengan jumlah murid lebih dari 600 orang yang terdiri dari 28 rombongan belajar ini memiliki lingkungan sekolah yang cukup bersih dan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap.
Kebersihan merupakan budaya dan bukan suatu hal yang dilakukan karena ingin dilihat orang lain belaka. Wakil Kepala Sekolah SDK Citra Bangsa Bid Kesiswaan, Reni Natalia, mengatakan SDK Citra Bangsa menanamkan budaya bersih sebagai kebiasaan bagi seluruh anak-anak, baik sebelum maupun sesudah sekolah, saat makan dan minum, hingga saat berolahraga semua sampah yang dihasilkan anak-anak wajip di pungut dan dibuang masing-masing ke tempat sampah yang disediakan.
“Itulah yang kami lakukan, kepedulian itu yang kami ajarkan pada anak-anak dan tentu setelah pandemi covid19 ini ada banyak perubahan yang dilakukan yaitu meningkatnya kesadaran bahwa lingkungan sekolah yang bersih dan sehat merupakan suatu bentuk upaya terhindar dari penyakit (Virus), istilahnya satu kali kita mendayung dua-tiga pulau kita lampaui. Saat kita ajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan secara tidak langsung anak-anak pun akan terbiasa untuk hidup bersih, karena situasi lingkungan yang bersih akan berpengaruh pada proses belajar yang baik pula,” ujar Ibu Reni.
Mengajak anak-anak di usia kecil untuk melakukan hal-hal yang baru bukan hal yang mudah, perlu usaha yang cukup besar untuk melakukan itu, sehingga dengan banyaknya proses dan pembenahan yang ada kiranya boleh menjadi semakin baik untuk ke depannya.
Pemerintah kota Kupang pun sudah berupaya dalam hal kebersihan, mulai dari tempat-tempat yang kumuh hingga ke sekolah-sekolah telah di buat tuntas satu per satu, sehingga dalam kegiatan lomba kebersihan antara sekolah di Kupang ini boleh menjadi alasan agar semua sekolah dapat berubah menjadi lebih baik dan bersih. (Paul)
