Kupang–Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pertambangan dan Energi Manggarai Barat, membekuk mobil milik PT Pertamina karena mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis solar ke kapal pesiar, Rabu (13/4).
Mobil tersebut mengisi solar bersubsidi ke Kapal Pesiar Felicsia di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo. Kapal tersebut diduga mulik Bos Lippo Grup James Riyadi yang sedang melakukan investasi besar-besaran di Manggarai Barat. Saat ini James Riyadi sudah membangun Rumah Sakit Siloam di Kota Labuan Bajo.
Informasi yang dihimpun dari Labuan Bajo, sopir dan mobil milik Pertamina dengan nomor Polisi L 9421 U0 itu ditahan di Kantor Satpol PP Manggarai Barat untuk penyidikan lebih lanjut.
Untuk diketahui, mobil tangki milik Pertamina dengan warna merah-putih dikhususkan untuk bahan bakar minyak subsidi, sedangkan mobil tangki dengan warna putih-biru hanya untuk mengantar sebagai transportir dan tidak diperbolehkan untuk menjual.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol. PP) Kabupaten Manggarai Barat Frans Partono yang dikonfirmasi dari Kupang membenarkan adanya penangkapan mobil tangki milik Pertamina yang mengangkut BBM Subsidi dan melakukan pengisian di kapal pesiar.
“Tadi pagi sekitar Pukul 08.30 terjadi penangakapan mobil tangki pertamina di dermaga Pelni Labuan Bajo oleh anggota saya. Itu mobil tengki subsidi dan dia membawa BBM Non subsidi atau industri ke SPBU Industri di Gorontalo. Setelah sampai di Gorontalo, sebagian BBM diisi di SPBU Gorontalo dan sebagiannya diarahkan oleh petugas operator di SPBU Industri untuk diisi di kapal Felicsia. Saat pengsisian di kapal itu lalu angggota Sat Pol PP tangkap dan mengehntikan pengsisian,” katanya.
Dijelaskannya, setelah dilakukan penghentian pengisian, sopir dan mobil tangki itu diarahkan ke kantor Sat. Pol. PP Manggarai Barat dan yang bersangkutan diantaranya sopir tangki, oeprator SPBU Gorontalo dan penggaungjawab kapal sedang menjalankan pemeriksaan oleh penyidik PPNS yang ada di Sat. Pol PP Kabupaten Manggarai Barat.
Saat ditanya apakah benar kapal Felicsia itu milik James Riyadi, Kasat Pol PP kabupaten Manggarai Barat enggan menjelaskan. “Kita tidak sampai ke sana, yang ada disini hanya ada penanggungjawab kapal yang namanya Pak Arsat. Dan menurut Arzat kapal ini milik Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo,” katanya.
Dikataknnya, dalam pemeriksaan ini selanjutnya akan dikembangkan dan akan dikonfirmasi juga kapada pihak Rumah Sakit Siloam.
“Sampai sekarag masih ambil ketarangan dan kami lansung koordiansi dengan Asisten III Setda Maanggarai Barat dan Ibu Wakil Bupati, dan hasil kordinasinya bahwa karena ini pelanggaran maka para pelaku diberikan pembinaan lalu dilakukan teguran,” jelasnya.
Dijelsakannya, dari hasil koordinasi itu pula disepakati untuk memanggil para pihak antara lain Depot Reo, dan para transportir untuk ke Labuan Bajo agar dibicarakan lebih lanjut. “Sopir dan operatoir ini tdak tahu menahu, ini kan kita mau mempersalahkan mereka dalam ketidaktahuan juga sulit sehingga faktor ini juga perlu menjadi pertimbangan sehingga harus dipanggil owner baik transportir, depot Reo, dan termasuk pemilik kapal,” katanya.
Ditanya apakah akan diproses lebih lanjut ke Kepolisian, Kasat Pol PP mengatakan, untuk sampai ke aparat Kepolisian, belum karena masih dilakukan pembinaan internal. “Kecuali dia melakukan tindakan penyelundupan. Dan kapal itu adalah kapal pesiar milik pribadinya Rumah Sakit Siloam dan penanggungjawab kapal saat pengisian BBM itu atas nama Arzath,” sebutnya.
Informasi lain yang diterima wartawan dari Labuan Bajo bahwa kapal Felicsia itu akan mengantar James Riyadi bertamasya ke Pulau Komodo. (laurens leba tukan)