Categories: Sains-Tekno

Satelit Telkom-3 Kemungkinan Jatuh di Mongolia atau Cina

Jakarta – Satelit Telkom-3 yang hilang sejak 2012 atau 9 tahun lalu, diperkirakan jatuh sejak Jumat (5/2/2021) di wilayah Mongolia atau Cina.

“Namun, belum ada laporan jatuh atau temuan. Ada kemungkinan jatuh di wilayah terpencil,” ujar Peneliti Lapan Rhorom Priyatikanto, Sabtu (6/2)

Lapan telah berkoordinsai dengan Telkom dan badan antariksa Rusia, Roscosmos jatuhnya satelit yang hilang sejak 9 tahun lalu tersebut. Satelit Telkom-3 berbobot 1,845 ton ini tidak mengandung bahan radioaktif dan diperkirakan sebagian besar massa satelit akan terbakar saat memasuki atmosfer hingga menyisakan 10% hingga 40% massa awalnya.

Satelit Telkom-3 (COSPAR-ID 2012-044A, NORAD-ID 38744) merupakan satelit buatan ISS Reshetnev, Rusia berdasarkan pesanan Telkom. Satelit tersebut diluncurkan pada tanggal 6 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, tetapi masalah teknis menyebabkannya gagal mencapai orbit.

Saat itu, satelit Telkom-3 bersama satelit Ekspress-MD2 yang menumpang roket milik pemerintah Rusia Proton-M itu telah hilang setelah beberapa jam meluncur menuju slot orbitnya karena gagal dalam tahapan Briz-M.

Briz-M merupakan tahapan pelepasan tangki bahan bakar diikuti relokasi instrument pengarahan dari komando pusat dalam rangka menghindari goncangan ketika tangki tambahan propellant dilepas.

Sementara itu, Satelit Telkom-4 atau satelit merah putih, diluncurkan sejak 7 Agustus 2018 mengorbit pada ketinggian 35.786 kilometer.

Satelit ini menggantikan satelit Telkom 1 sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan transponder. Satelit Telkom 4 dmembawa 60 transponder, sebanyak 36 transponder disewakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan sisa 24 transponder akan dipasarkan untuk India.

Satelit Telkom-4 rencananya akan menggunakan platform SSL 1300 dan di desain untuk operasional selama 15 tahun. (sumber: lapan/detik/kompas)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Kolaborasi PLN dan Pemda, Dukung Transformasi Pendidikan di Sumba Barat Daya

Kupang - PT PLN (Persero) UIW NTT melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Sumba (PLN…

6 hours ago

Cerita Anak Korban Gigitan Anjing di Kupang, Keliling Faskes Berjam-jam Tidak Dapat Vaksin

Kupang - Seorang anak laki-laki berinisial J, 10 tahun, menjadi korban gigitan anjing di Kelurahan…

7 hours ago

15 Pejabat Eselon II Pemprov NTT Dilantik Paling Lambat Jumat

Kupang - Sebanyak 15 pejabat eseon II Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah lolos…

16 hours ago

PLN UP3 Sumba Siapkan Interkoneksi Pembangkit Listrik Waitabula-Waikabubak

Kupang - Manager PLN UP3 Sumba, Nikolas Denis Adrian bersama jajarannya mengelar pertemuan dan diskusi…

17 hours ago

Investor Asal Italia Jajaki Pengembangan PLTS di Sumba Barat Daya

Tambolaka - Delegasi Limes Renewable Energy dari Italia menjajaki pengembangan pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS)…

19 hours ago

Belasan Tahun Beroperasi, Geothermal Ulumbu Tidak Pernah Bermasalah

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)…

1 day ago