Foto Tedy/Basarnas
Kupang – Sesuai prakiraan BMKG, tinggi gelombang di Selat Pukuafu antara Pulau Rote dan Kupang saat musibah tenggelamnya kapal ‘Kasih 25’, Minggu (5/7/2020) antara 2,5 meter.
Selain itu, kecepatan angin 30 knot per jam. Kapal tersebut tenggelam sekitar pukul 10.30 Wita.
“Di selatan Indonesia, angin bertiup dari timur-tenggara dengan kecepatan antara 8-30 knot per jam,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Ota Welly Jenni Thalo.
Kecepatan angin tertinggi mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang. Selain Selat Pukuafu, tinggi gelombang antara 2,5 – 4 meter terjadi di Selat Sumba, dan Laut Sawu.
Sedangkan tinggi gelombang di 1,25 – 2,5 meter terjadi di perairan utara Flores, Selat Sape bagian selatan, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai dan perairan utara Kupang-Rote. (gma)
Kupang - Harapan baru untuk hidup yang lebih baik melalui listrik untuk warga Desa Letkole…
Jakarta - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Badan Nasional Pengelola…
Kupang - Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya keselamatan dalam menggunakan…
Kupang - Seorang warga Dusun Nautasik, Desa Suelain, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur…
Maumere - Dalam semangat pelayanan tanpa henti, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT melalui…
Mataram - Kelompok Tani Nubahaeraka, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, binaan PT PLN (Persero) Unit Induk…