Kupang – Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT, Bobby Pitoby jumlah rumah yang terjual di Pemeran Perumahan Breilian Expo 2022 mencapai 200 unit atau senilai Rp35 miliar.
REI NTT kembali menggelar pameran perumahan bekerjasama dengan Bank BRI untuk mendorong masyarakat NTT memiliki rumah layak huni. Pameran diikuti 14 developer di 38 lokasi, tidak hanya di Kupang tetapi juga di kabupaten lainnya.
Bobby mengatakan, penjualan rumah selama pandemi covid-19 dua tahun terakhir menurun drastis sampai 40% yakni dari 2.400 unit yang terjual pada 2020, turun menjadi 1.784 unit pada 2021. Tahun ini, REI berharap penjualan kembali naik untuk memperkecil backlog rumah yang sangat besar.
Backlog atau kesenjangan antara jumlah rumah yang terbangun dan kebutuhan masyarakat di NTT sangat besar yakni 90.548 unit. Sedangkan, dalam tiga tahun terakhir, REI NTT hanya mampu membangun 10.000 unit rumah. Selain itu, 340 ribu rumah di NTT tercatat sebagai rumah tidak layak huni.
Masih besarnya backlog rumah, membuat pengentasan kemiskinan di NTT berjalan lambat. Seperti diketahui, NTT tercatat sebagai daerah termiskin ke-3 di Tanah Air.
Angka kemiskinan itu lebih banyak disumbangkan dari perumahan. Pasalnya dari 16 indikator kemiskinan, tujuh indikator di antaranya berhubungan dengan perumahan seperti rumah yang masih berlantai tanah, tidak ada fasilitas air bersih maupun listrik.
“Jadi rumah itu sangat penting untuk menuntaskan kemiskinan di NTT,” kata Bobby Pitoby kepada wartawan di sela-sela Kegiatan Pameran Perumahan Breilian Expo yang digelar REI NTT bersama Bank BRI di Lippo Mall Kupang, Jumat (2/4/2022) malam.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan, pemerintah mendukung REI NTT untuk menyediakan rumah yang layak huni bagi warga terutama dalam bentuk regulasi dan tata ruang.
“REI NTT sebagai operator harus selalu bersama pemerintah yang mana sebagai regulator dalam prioritasnya menyediakan rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya. (gma)