Humaniora

Pulang dari Sawah, Petani di Rote Barat Laut Tewas Tersambar Petir

Kupang – Seorang petani tewas tersambar petir di Persawahan Polo, Desa Temas, Kcamatan Rote Barat Daya, NTT, Sabtu (5/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita.

Korban bernama Sufeni Sulla, berusia 69 tahuh, warga RT 027, RW 04 usun Feama, meninggal di lokasi kejadian karena mengalami luka bakar pada dada dan perut. Baju dan kain yang dikenakan korban juga ikut terbakar.

Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono mengatakan musibah terjadi saa Sufeni Sulla berjalan kaki pulang dari dari sawah menuju rumahnya

Menurutnya, sesuai keterangan para saksi saat mengangkat korban terdapat sobekan terbakar pada baju dan kain yang dikenakan korban, pada tubuh bagian dada dan perut korban juga terdapat luka bakar

“Sekitar pukul 09.00 Wita, korban bersama suaminya, Stefanus Sulla berada di lokasi persawahan milik mereka untuk mengolah lahan sawah yang akan ditanami padi. Pukul 12.30 Wita, lorban pamit kepada suaminya untuk pulang lebih awal karena hujan turun semakin deras sehingga korban pulang sendirian,” kata AKBP Mardiono menjelaskan kronologi kejadian.

Menurutnya, dalam perjalanan pulang, korban masih menawarkan makanan dan kopi kepada dua warga yakni Markus Nassa dan Salmun Nassa yang di lokasi tersebut, sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.  Namun, baru berjalan sekitar 50 meter dari dua warga tersebut, terdengar bunyi guntur disertai petir.

“Pasca gemuruh guntur disertai petir, Kedua saksi tidak melihat keberadaan korban, kemudian para saksi berjalan mengikuti arah yang dilalui korban dan menemukan korban jatuh tertelungkup di dalam sawah,” ujarnya.

Keduanya langsung menolong korban, sudah dalam keadaan meninggal dunia. Musibah tersebut dilaporkan kepada suaminya dan warga yang ada di sawah untuk bersama-sama membawa korban ke rumah.

Menurutna, kleluarga bersepakat menerima kematian korban korban sebagai takdir Tuhan dan tidak berkenan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk kepentingan penyelidikan.

Kapolsek Rote Barat Laut Ipda Andri L Pah, S.H. mengungkapkan pasca kejadian, personel Polsek Rote Barat Laut melakukan pengumpulan bahan keterangan di lapangan dan sesuai kesepakatan keluarga menerima kejadian ini sebagai takdir Tuhan.

Polisi juga akan terus memberikan himbauan bagi masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi hujan disertai guntur dan petir. Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono memberikan atensi untuk seluruh personel Bhabinkamtibmas lebih tingkatkan edukasi bagi masyarakat. (*/gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Kronologi Tragedi Berdarah di Rote Timur, Pelaku Diduga Ingin Menguasai Sawah Milik Korban

Kupang - Ferdinan Lalay, pelaku pembacokan terhadap Yafet Lalay di Persawahan Nggeladale, Desa Matasio, Kecamatan…

55 minutes ago

Petani di Rote Timur Ditebas Saat Membajak Sawah, Korban Luka Parah

Kupang - Yafet Lalay, petani asal Dusun Oesuti, Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote…

6 hours ago

Serena Francis Jajaki Investasi di Timor Leste

Kupang - Wakil Wali Kota Kupang terpilih 2024, Serena Cosgrova Francis bertemu Menteri Perdagangan dan…

19 hours ago

Mantan Guru di Kupang dan 3 Rekannya Tersangka Kasus Kekerasan Seksual Sesama Jenis

Kupang - Ditreskrimum Polda NTT menetapkan tiga tersangka kasus kekerasan seksual sesama jenis, Senin (6/1/2025).…

20 hours ago

Awal 2025, PLN UIP Nusra Lampaui Target Pengamanan Aset Hingga 262 Sertifikat

Mataram - Memasuki tahun baru 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP…

1 day ago

Perahu Terbalik Dihantam Gelombang di Kupang Barat, 1 Tewas, 2 Selamat

Kupang - Satu nelayan tewas dan dua nelayan lainnya selamat setelah perahu yang mereka tumpangi…

2 days ago