Kupang–Dua pasien Rumah Sakit (RS) Johannes Kupang dirawat di ruang isolasi, Selasa (3/3).
Dua pasien itu datang sendiri ke rumah sakit pada Selasa pagi untuk memeriksakan kesehatan mereka karena menderita batuk dan pilek. Selain itu, keduanya memiliki riwayat perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang.
Direktur RS WZ Johannes Kupang, dokter Mindo Sinaga mengatakan itu kepada wartawan dalam jumpa pers, Selasa Siang. “Sudah ada dua orang datang ke sini dengan gejala batuk dan pilek, tidak disertai demam, memang ada riwayat berkunjung ke Jepang dan Korea,” ujarnya.
Jumpa pers dihadiri Wadir Pelayanan dokter Stef Dhe Koka, Dokter Nikson Faot, SpP, dan dokter Itha Malewa, Sp.PK
Dua pasien itu yakni PF baru kembali dari Jepang, dan MY baru kembali dari Korea Selatan. Kepada dokter, dua pasien itu mengatakan menderita batuk dan pilek sebelum berangkat ke luar negeri.
“Batuknya tidak berkurang sampai kembali ke Indonesia, sehingga atas inisiati sendiri, mereka memeriksakan diri ke UGD untuk memastikan apakah mereka terjangkit Covid-19 ini,” ujarnya.
Menurutnya dua pasien itu dalam status pemantuan atau pengawasan, bukan berstatus suspek. Karena itu, warga dihimbau tidak panik, namun tetap meningkatan daya tahan tubuh dan mencuci tangan. (*)
Kupang - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma…
Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…
Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…
Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…
Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…
Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…