Humaniora

Program Makan Bergizi Gratis di Sumba Barat, Siswa Antusias, Sekolah Apresiasi dan Beri Masukan

Waikabubak – Program Makan Bergizi Gratis bagi anak sekolah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai diuji coba di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi siswa di berbagai jenjang pendidikan.

Yayasan Ronita Peduli Sosial menjadi salah satu mitra utama dalam pelaksanaan program ini, bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Sejak dimulai pada 17 Februari 2025, ribuan siswa telah menerima manfaat dari makanan bergizi yang disediakan setiap hari di sekolah-sekolah penerima program.

Sejumlah kepala sekolah di Sumba Barat menyampaikan apresiasi mereka terhadap program ini. PLT Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Waikabubak, Nur Asia Binti Muhammad Nur, S.Pd., menyebutkan bahwa program ini sangat membantu siswa dalam mendapatkan asupan gizi yang lebih baik.

“Program ini diuji coba dari 17 hingga 26 Februari, dimulai dari hari Senin sampai Jumat. Makanan yang disajikan aman dan sesuai standar gizi dengan menu lengkap, terdiri dari buah, lauk pauk, dan sayur. Jumlah siswa penerima di SD Muhammadiyah mencapai 190 orang,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sebelum adanya program ini, sebagian siswa hanya sarapan seadanya di rumah atau membeli jajanan di kantin sekolah.

Namun, dengan adanya makan bergizi gratis, anak-anak menjadi lebih antusias saat makan bersama teman-temannya, bahkan lebih lahap.

Pendapat serupa disampaikan oleh Hendris Benu, S.Pd, Gr, Kepala Sekolah SD Kristen Tunas Daud Jaya. Menurutnya, program ini memberikan dampak positif, baik bagi siswa maupun orang tua.

“Anak-anak sangat senang karena menu makanannya bervariasi setiap hari. Hal ini juga membantu orang tua, karena mereka tidak perlu repot menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya. Saya sendiri sebagai orang tua sangat merasakan manfaatnya,” katanya.

Di sekolah ini, program makan bergizi gratis telah berjalan selama dua minggu dengan 199 siswa penerima manfaat. Ia juga menyebut bahwa setelah mengonsumsi makanan bergizi, siswa terlihat lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Meskipun secara umum program berjalan baik, ada beberapa catatan yang disampaikan oleh pihak sekolah untuk perbaikan ke depan.

Di SD Muhammadiyah, Nur Asia menyarankan agar menu makanan disesuaikan dengan kondisi wilayah Sumba. “Kami sangat bersyukur di sekolah kam mendapatkan makanan bergizi yang disediakan oleh Yayasan Ronita Peduli Sosial

Selain itu pihak yayasan Ronita juga turun langsung memantau ke sekolah sehingga kualitas makanan tetap terjaga,” tambahnya.

Sementara itu, Hendris Benu dari SD Kristen Tunas Daud Jaya mengungkapkan bahwa pernah ada satu hari di mana makanan yang disajikan memiliki aroma berbeda karena dipacking dalam kondisi panas

Namun, pihak sekolah cepat tanggap dan memutuskan untuk tidak membagikan makanan tersebut kepada siswa, menggantinya dengan pisang dan susu. “Kami juga langsung berkoordinasi dengan Yayasan Ronita Peduli Sosial menyampaikan ada hal kecil terjadi sehingga langsung dapat diperbaiki ke depan,” tegasnya.

Di SD Islam Waikabubak, program makan bergizi gratis sempat diuji coba selama lebih dari satu minggu. Namun, karena sedang dalam bulan puasa, program sementara dihentikan dan akan dilanjutkan setelah bulan Ramadan.

“Selama uji coba, anak-anak sangat menikmati makanan yang diberikan. Biasanya mereka sulit makan, tetapi ketika makan bersama teman-teman, mereka lebih lahap,” ujar Kepala Sekolah Salamen Rodja, S.Pd.

Di SD Negeri Dedekadu, Kepala Sekolah Maria Dadakaka, S.Pd., juga menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Di sekolahnya, program ini telah berjalan selama lebih dari satu minggu dan dirasakan manfaatnya oleh 354 siswa.

“Menu makanannya sangat bervariasi, mulai dari daging, telur, hingga ikan. Kami bersyukur karena program ini memberikan motivasi bagi anak-anak untuk datang ke sekolah dan mengikuti pembelajaran dengan lebih baik,” ungkapnya.

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Para kepala sekolah berharap agar program makan bergizi gratis ini terus berlanjut, mengingat manfaat besar yang dirasakan oleh siswa dan orang tua.

Beberapa saran juga disampaikan seperti jangan menggunakan bahan bumbu seperti minyak wijen kerana tidak disukai oleh para siswa

Selain itu menjaga kebersihan makanan, menambah porsi makan, dan menyeragamkan jenis buah yang diberikan agar tidak menimbulkan kecemburuan di antara siswa

“Memang masih ada kekurangan karena ini masih tahap uji coba. Namun, komunikasi antara pihak sekolah dan Yayasan Ronita Peduli Sosial berjalan baik, sehingga setiap kendala bisa segera ditindaklanjuti,” ujar Maria Dadakaka.

Program Makan Bergizi Gratis di Sumba Barat menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.

Dengan perbaikan yang terus dilakukan, diharapkan program ini dapat berjalan lebih baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi penerus bangsa.

Program Makan Bergizi Gratis yang telah diuji coba mendapat sambutan positif dari orang tua murid dan pihak sekolah kepada yayasan Ronita Peduli sosial yang telah memberikan pelayanan ini

Pihak Sekolah dan Orang tua Berikan Apresiasi

Mereka menyampaikan apresiasi atas manfaat nyata dari program ini, terutama dalam membantu anak- anak mendapatkan asupan gizi seimbang di sekolah.

Sejumlah orang tua mengaku senang karena anak-anak mereka, yang sebelumnya sulit makan sayur, kini mulai terbiasa mengonsumsinya.  Selain itu, program ini juga membantu mengurangi pengeluaran harian karena anak-anak sudah kenyang dan tidak perlu uang jajan tambahan.

Pihak Yayasan Ronita Peduli Sosial juga turut menyampaikan kebahagiaan mereka atas keberhasilan program makan bergizi gratis ini

Mereka merasa senang karena program ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi anak-anak tetapi juga membantu meringankan beban orang tua.

Dengan respons positif ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat terus berlanjut dan memberikan dampak lebih luas bagi kesejahteraan anak-anak di sekolah. (*/gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Indosat Perkuat Sinyal Selama Libur Idulfitri

Kupang - Jelang periode mudik lebaran 2025, Indosat luncurkan "Unparalleled Network Services Guaranteed" yang merupakan…

11 hours ago

Hari Bakti Rimbawan, Wagub NTT Johni Asadoma Tanam Pohon

Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma menanam pohon seusai memimpin upacara peringatan Hari…

16 hours ago

Empat Pelaku yang Habisi Aprian Boru Dijerat Pasal Hukuman Mati

Kupang - Sebanyak empat pelaku yang membunuh Aprian Boru, 27, di Kawasa Hutan Kelurahan Manulai…

18 hours ago

Wagub NTT Jelaskan Progam “One Village One Product” dan Koperasi Merah Putih di Konferwil GP Ansor

Kupang - Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma berkesempatan menghadiri dan membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke-IV…

1 day ago

NTT Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG: Jangan Panik Tapi Tetap Waspada

Kupang - Provinsi NTT berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat, disertai petir dan angin…

1 day ago

Presiden Trump Bekukan Voice of America, Wartawan Diminta Kembalikan Kartu Pers

Washington: Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump membekukan operasional sejumlah media yang…

2 days ago