Kupang – Program bantuan ternak Sapi dan Babi bagi kelompok masyaeakat yang dianggarkan dinas Peternakan kabupaten Kupang tahun 2024 berdasarkan pokok pikiran (Pokir) sejumlah anggota DPRD berpotensi dipending pelaksanaannya di tahun 2024 ini.
Kepala dinas peternakan kabupaten Kupang Pandapotan Sialagan, Rabu (11/9) di ruang kerjanya mengatakan eksekusi anggaran program bantuan ternak tersebut sangat bergantung pada kondisi keuangan daerah dan rekomendasi dari dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PKAD).
“Tergantung keuangan daerah, kondisi keuangan daerah saat ini ya kita semua tahu lah, tergantung dinas PKAD, kalau bilang bisa sa ya oke. Tergantung rekomendasi PKAD,” kata Pandapotan.
Kadis Pandapotan mengatakan itu ketika ditanya soal program bantuan ternak sapi dan babi yang dianggarkan tahun 2024 ini.
Ia tidak berani membeberkan jumlah bantuan sapi dan babi yang dianggarkan karena menurutnya jika disampaikan ke publik dan pada akhirnya tidak bisa dilaksanakan karena keterbatasan anggaran daerah maka pemerintah yang nanti mendapat imej negatif dari masyarakat.
“Saya belum berani ini untuk sampaikan itu karena semua itu tergantung rekomendasi PKAD,” katanya.
Disampaikan program bantuan ternak yang diadakan tahun lalu hingga kini ada yang masih menjadi beban daerah karena pihak ketiga yang mengadakan ternak-ternaknitu ada yang belum terbayar karena keterbatasan anggaran.
“Yang tahun lalu saja ada yang belum kita bayar dan menjadi hutang daerah ke pihak ketiga. Kalau tahun ini kita adakan lagi sementara anggaran kurang untuk pengadaannya, hutang daerah ke pihak ketiga bisa bertambah lagi,” katanya.
Hutang daerah ke pihak ketiga dari pengadaan ternak untuk masyarakat pada tahun-tahun sebelumnya mencapai lebih dari Rp2 miliar. “Hutang kita ke pihak ketiga itu mencapai sekitar Rp 2,7 miliar,”katanya. (Jmb)
