KEFAMENANU—LINTASNTT.COM: Satu mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) terluka akibat diserang preman saat unjuk rasa di depan Markas Kodim 1618 Timor Tengah Utara (TTU), NTT, Kamis (9/1).
Korban bernama Petrus Usboko menderita luka robek di pelipis kiri dan dilarikan ke rumah sakit. Empat korban lainnya yakni Sarinah, Maria Fatima Nahak, Febyana Abi, dan Yunita Seran ditendang dan dipukul. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres setempat.
Ketua GMNI Cabang Kefamenau Bernadus Budi Bani mengatakan pemukulan terhadap mahasiswa juga dilakukan oleh seorang guru SMA Pelita Karya Kefamenanu bernama Ruben Aunga. “Yunita ini ditendang oleh seorang guru di SMA Pelita Karya bernama Ruben Aunga,” katanya.
Menurut Bernadus, awalnya unjuk rasa berlangsung aman, namun tiba-tiba muncul sejumlah preman yang langsung menyerang mahasiswa yang berorasi. “Kami juga belum sempat menyerahkan aspirasi kami,” katanya. Ia mengatakan unjuk rasa damai tersebut digelar di depan markas Kodim karena terkait persoalan kedaulatan negara yang terjadi di perbatasan RI-Timor Leste. Dandim 1618 TTU Letnan Kolonel Eusebio membenarkan penyerangan preman terhadap mahasiswa tersebut. (GBA)
Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…
Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…
Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…
Kupang - Universitas Nusa Cendana (Undana) semakin menunjukkan komitmennya untuk bersaing di tingkat global melalui…
Kupang - Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melkiades Laka Lena menjadi narasumber pada…
Kupang - Tiga Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dessy Ballo-Foeh, Natan Minfini dari PDIP dan Sakti…