Polda NTT Tumbuhkan Semangat Anak-Anak Terdampak Covid-19

  • Whatsapp
Foto: Humas Polda NTT

Kupang – Polda NTT memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak yang kehilangan orang tua mereka karena pandemi covid-19.

Dukungan psikososial tersebut bertujuan menumbuhkan semangat anak-anak agar terus belajar untuk mengapai cita-cita mereka. Sasaran dukungan psikososial tersebut diikuti 58 anak yang sebagian besar kehilangan satu atau dua orang tua, serta anak-anak dari panti asuhan, disabilitas dan loper koran.

Read More

“Anak-anak ku sekalian diharapkan tetap semangat dalam belajar, semangat dalam menjalani hidup di tengah kehidupan-tengah kesulitan pandemi covid-19”, kata Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif saat mengikuti kegiatan dukungan psikososial bertema ‘Peduli anak Indonesia Tangguh’ yang digelar di Kupang, Selasa (2/11).

Acara ini menghadirkan bintang tamu dari Crue Kabowx Chanel yakni, Bosan dan Susi Rara bersama polwan dari PPA Ditreskrimum Polda NTT. Mereka memberikan hiburan, penguatan dan dukungan moril agar meminimalisir traumatik yang dirasakan oleh anak-anak.

Kegiatan ini dihadiri secara virtual oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan  Menteri PPA, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga. Menteri PPA menyapa dan memberikan motivasi dan semangat bagi anak-anak terdampak covid-19 di NTT dan sejumlah anak-anak di provinsi lainnya.

Menurutnya, kegiatan yang digelar Polri tersebut bertujuan anak-anak terdampak covid-19 dapat tertangani dengan baik. “Intinya kita (TNI dan Polri) mendorong pemerintah daerah untuk juga konsen, karena kita hanya selaku motivator,” jelasnya.

Kapolda NTT berharap dengan sinergitas TNI Polri dan pemerintah daerah serta tokoh lintas agama yang ada di NTT, muda-mudahan bisa membantu meringankan beban dari anak-anak di NTT yang terdampak covid-19.

Ia juga mengapresiasi kemajemukan yang ditunjujan dalam kegiatan ini dimana kehadiran anak-anak merupakan dari lintas agama. “Saya lihat yang hadir di sini ada anak-anak dari muslim kristen, hindu dan budha. Ini menujukan bahwa segala yang kita lakukan ini berdasarkan ketulusan dan keikhlasan untuk untuk masa depan anak-anak kita,” kata Irjen Lotharia Latif. (*/mi/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *