Kupang – Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengerahkan 1.660 personel bersama peralatan untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 yang digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat pada 9-11 Mei.
Ribuan personel yang akan bertolak ke Labuan Bajo, mengikuti upacara gelar pasukan dilanjutkan atraksi penanganan unjuk rasa dan terorisme di Polda NTT, Sabtu (29/4/2023).
Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma yang juga Wakil Kepala Operasi Komodo 2023 mengatakan, parsonel Polda NTT akan melakukan pengamanan VIP ring satu sampai ring tiga. “Untuk pengamanan VVIP, leading sectornya Paspamres, kemudian ring 2 TNI dan ring 3 Polri,” kata Irjen Johni Asadoma kepada wartawan.
Menuurut Irjen Johni, fokus pengamanan mulai dari bandara, rute yang dilewati delegasi dan venue tempat penyelenggaraan KTT ASEAN..
“Kita mengantisipasi semua ancaman, mulai dari unjuk rasa, kemacetan lalu lintas, bencana alam, terorisme, serangan siber dan sebaginya. Itu adalah potensi gangguan yang sudah kita antisipasi,” ujarnya.
Sedangkan, personel bersama peralatan seperti robot penjinak bom, barakuda, mobil pengangkut personel dan kendaraan taktis lainnya akan bertolak ke Labuan Bajo mengunakan kapal fery pada Minggu (30/4), dan mulai bertugas 6-13 Mei 2023.
Polda NTT menyewa dua fery untuk mengangkut personel dan peralatan dengan lama pelayaran sekitar 36 jam.
Menurutnya, total personel Polri yang mengamankan KTT ASEAN sebanyak 2.267 orang, termasuk personel dari Mabes Polri dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Karena banyaknya personel yang dikerahkan ke Labuan Bajo, Polda NTT mengontrak sejumlah rumah penduduk untuk personel.
“Semua penginapan, homestay, kos sudah penuh. Rumah pun kosong dikontrakkan karena Labuan bajo menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas dan kita harus menjadi tuan rumah yang baik,” ujarnya. (*)
Editor: Canra Liza
