Kupang – Sejak Januari-Mei 2021, PLN berhasil mengalirkan listrik bagi 10 desa yang tersebar di empat kabupaten yakni Alor, Manggarai Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kini, sebanyak 4.085 keluarga di empat kabupaten itu telah menikmati listrik.
PLN mengucurkan investasi senilai Rp8,2 Miliar untuk dapat mengalirkan listrik pada desa-desa tersebut.
Sepuluh desa tersebut yakni Desa Kelaisi Tengah dan Desa Kelaisi Barat di Kabupaten Alor, Desa Golo Ketak, Desa Mbuit, Desa Golo Lewe, Desa Sompang Kolang, Desa Golo Lajang, Desa Pacar di Kabupaten Manggarai Barat, Desa Daha Elu di Kabupaten Sumba Tengah, dan Desa Cendana di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Warga Desa Kelaisi Barat, Kostan Kafomai, menyampaikan ucapan terima masih kepada pihak PLN dan Pemerintah daerah setempat. Dirinya mengaku sangat mengharapkan kehadiran listrik sejak dulu, akhirnya kini sudah bisa terjawab dengan adanya penerangan listrik PLN yang masuk di desa dan harapannya agar wilayah desa bisa lebih maju dengan adanya pembangunan listrik.
“Selama ini untuk penerangan malam hari di wilayah desa, kami menggunakan lampu pelita dan hanya orang tertentu saja yang bisa menggunakan genset karena biaya operasional dan perawatan yang sangat mahal. Merasa bersyukur sekarang anak-anak kami juga sudah bisa belajar siang maupun malam hari dengan menggunakan listrik PLN,” tutur Kostan Kafomai.
Secara simbolis, penyalaan juga dilakukan di Puskesmas Terang yang berada di Desa Mbuit, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, “Momen ini sangat bersejarah bagi kami, karena Desa Mbuit sudah terang dimana sebelumnya memakai genset dan aktivitas masyarakat umumnya petani, peternak, kini dengan adanya listrik mereka bisa membuka kios menjual minuman dingin dan membuka jasa las,” Kepala Desa Mbuit, Yohanes Hurup.
Kepala Desa Golo Lewe, Marianus Djehabut juga menyampaikan rasa syukur dengan kehadiran listrik di Desanya.
“Di musim pandemi seperti ini kehadiran listrik sungguh sangat membantu anak-anak dalam melaksanakan belajar di rumah. Selain itu, hadirnya listrik dapat membantu pekerjaan di kantor desa. Kami sudah tidak perlu lagi membeli bahan bakar genset untuk menyalakan komputer,” terang Marianus Djehabut.
“Kami senang bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi 4.085 kepala keluarga di kesepuluh desa yang tersebar di NTT dan ini menjadi hadiah untuk menyambut Perayaan Paskah bagi masyarakat setempat yang merayakan. Kami terus berusaha untuk menerangi desa-desa dipelosok yang sulit dijangkau agar dapat mengobati kerinduan masyarakat akan kebutuhan listrik di desanya,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko.
Agustinus Jatmiko menambahkan, untuk melistriki 10 desa tersebut PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 40,28 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 66,81 kms dan 11 buah gardu dengan total 550 kVA.
Dalam lima tahun terakhir, Rasio Desa Berlistrik di NTT meningkat sebanyak 32,18%. Dari sebelumnya 63,38% persen, sekarang sudah mencapai 95,56%. Secara bertahap, PLN akan terus membangun infrastruktur kelistrikan pada seluruh desa – desa lainnya yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur guna mewujudkan energi yang berkeadilan bagi seluruh pelosok negeri. (*/pln)