Kupang – PT PLN (Persero) berhasil melistriki 33 desa dan 12 dusun terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama Semester I 2022.
Saat ini, sebanyak 2.558 keluarga di wilayah terpencil tersebut sudah menikmati listrik selama 24 jam.
“Upaya ini bukti bahwa PLN hadir bagi masyarakat dan di akhir Juni 2022, kami sudah melakukan pemasangan jaringan dan komisioning test di Desa Wela Lada Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko di Kupang, Senin (25/7).
Total anggaran yang digelontorkan PLN sebanyak Rp96,95 miliar digunakan untuk membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 165,12 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 278,84 kms, 58 gardu dengan kapasitas total 2.875 kVa.
Menurutnya, tantangan membangun jaringan listrik pedesaan adalah geografis dengan akses jalan yang masih minim, medan yang berbatu, melewati jurang dan tebing, curah hujan yang tinggi dan tentu saja menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Namun, kondisi itu tidak menghalangi PLN untuk menempuh tujuan melistriki hingga pelosok.
Jatmikomengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan listrik desa, tentu tetap berkomitmen agar seluruh desa bisa menikmati listrik PLN, maupun lewat pembangunan jaringan eksisting atau PLTS Komunal.
“Kami tetap berupaya melakukan yang terbaik agar desa- desa lain yang belum mendapat listrik PLN bisa segera menikmati listrik dan itu membutuhkan sinergi kepada pemerintah dan tentunya masyarakat agar dapat meningkatkan produktivitas dan ekonomi masyarakat,” ucapnya
Sementara itu, per Mei 2022 rasio elektrifikasi listrik di NT telah mencapai 92,2%, berbeda lima tahun atau pada Mei 2017, rasio elektrifikasi di NTT sebesar 59,85% atau mengalami kenaikan 32,17% dalam lima tahun terakhir. Secara bertahap, PLN akan terus membangun infrastruktur kelistrikan di seluruh desa-desa terpencil di Nusa Tenggara Timur.
Alfridus Pantur, petani di Desa Wela Lada, Kecamatan Sambi Rampas, Manggarai Timur mengatakan, warga di desa tersebut bangga karena desa mereka akhirnya diterangi listrik PLN.
“Sejak akhir 2021 saat pengangkutan material, hati kami sudah mulai memunculkan perasaan gembira. Kami sampaikan ucapkan syukur dan terima kasih kepada PLN sebagai pelaksana telah membawa terang dan terpancar dalam rumah di kampung kami,” kata Dia. (*)