Waingapu – Dalam upaya peningkatan ekonomi dan peran wanita di Kabupaten Sumba Timur, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumba memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertema “Women Empowerment” dalam bentuk mesin obras serta bahan-bahan menenun.
Bantuan ini bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas kelompok penjahit Padadita dan kelompok penenun Mondu agar dapat menghasilkan pendapatan dan juga meningkatkan peran wanita Kabupaten Sumba Timur dalam skala rumah tangga. Kegiatan penyerahan ini berlangsung di FS Taylor Kelurahan Kambaniru, Waingapu pada Selasa, (29/10).
Kegiatan ini disambut baik oleh berbagai pihak baik penerima manfaat langsung sejumlah 29 orang yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga, maupun Dinas Sosial Kabupaten Sumba Timur. Seremoni penyerahan bantuan ini diadakan di FS Tailor yang merupakan tempat pelatihan menjahit bagi kelompok penjahit Padadita. Bantuan peralatan menjahit dan menenun diserahkan oleh Manager UP3 Sumba Nikolas Denis Adrian kepada perwakilan kelompok penjahit Padadita dan kelompok penenun Mondu.
Nikolas Denis Adrian Manager UP3 Sumba mengatakan “Wanita adalah tonggak dalam rumah tangga. Peran wanita dikeluarga sangat penting tidak hanya mengurus rumah, tetapi juga mengarahkan bahkan mengembangkan pontensi dalam rumah tangga. Diharapkan bantuan ini dapat bermanfaat bagi ibu-ibu semua, sehingga peran wanita tidak di anggap sebelah mata lagi di masyarakat,” ujarnya.
Harun Rodis Marambadjawa, Kepala Dinas Sosial Sumba Timur mengatakan “Program women empowerment ini salah satu upaya untuk meningkatkan potensi masyarakat khususnya pemberdayaan perempuan dalam bidang menjahit dan menenun. Tentunya apa yang diperoleh ini akan kita pelihara dan maksimal digunakan, sehingga ilmu dan juga bantuan yang diberikan ini bisa bertahan lama kita gunakan. Terima kasih kepada PLN karna telah berkolaborasi dengan pemerintah mendukung upaya mencapai visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumba Timur tahun 2021-2025 untuk bidang peningkatan kesejahteraan kepada Masyarakat,” ungkapnya.
Senada dengan itu salah satu anggota kelompok penjahit Leny Danga mengatakan “Berkat bantuan mesin jahit dan mesin obras dari PLN ini, sekarang saya sudah memiliki usaha jahit sendiri, sesuai dengan tujuan dan harapan di laksanakannya program PLN ini. Terima kasih PLN,” ungkapnya.
F Eko Sulistyono General Manager PLN UIW NTT mengatakan “Program PLN Peduli ini melalui _Women Empowerment_ merupakan langkah nyata dalam mendukung pemberdayaan perempuan di Sumba Timur. Dengan memberikan bantuan mesin obras, PLN telah membuka peluang bagi para ibu rumah tangga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kerjanya. Ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Kami berharap program seperti ini dapat terus dikembangkan dan melibatkan lebih banyak pihak untuk mencapai dampak yang luas,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak diantaranya manajemen PT PLN UP3 Sumba, perwakilan Srikandi PLN UP3 Sumba serta PIKK UP3 Sumba untuk mendukung para wanita penerima bantuan.
Bantuan peralatan menjahit dan menenun ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN tahun 2024, produk-produk yang bisa dihasilkan seperti, dress, rok blouse serta rompi tenun dan jenis pakaian lainnya.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “Women Empowerment” PLN mewujudkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan wanita, sekaligus mendorong dan memberdayakan kelompok menjahit dan kelompok penenun di Kabupaten Sumba Timur sehingga terus meningkat dan berkualitas. (*)