Manggarai – PLN terus mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan dalam penyediaan energi listrik untuk mendukung kemajuan.
Melalui salah satu aspirasi utama yaitu green, PLN memiliki beberapa strategi untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan. Bekerjasama dengan laboratorium terakreditasi PT Anugrah Analisis Sempurna, PLN melaksanakan kegiatan rutin pemantauan lingkungan di 3 unit pembangkit EBT (Energi Baru Terbarukan) di Pulau Flores yaitu PLTP Ulumbu, PLTP Mataloko dan PLTMH Ndungga pada 1-6 Oktober 2022.
Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores Andi Martha Siswahyudi menyampaikan Tujuan kegiatan ini untuk melihat kesesuaian (compliance) kinerja pengelolaan lingkungan yang sudah dilaksanakan sesuai dokumen lingkungan dan peraturan yang berlaku.
Adapun kegiatan yang dilakukan berupa pengukuran udara ambien, emisi, kebisingan, sampling mikro organisme air permukaan, kualitas air permukaan (sungai) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dengan selesainya pemantauan lingkungan di ketiga lokasi tersebut, maka PLN telah melakukan pemantauan lingkungan di sektir pembangkit listrik untuk tahun 2022 sudah selesai.
“Ini semua dilakukan PLN agar dampak upaya penyediaan energi listrik tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan kebutuhan energi listrik masyarakat terpenuhi,” ujarnya.
Tiga pembangkit EBT tersebut memiliki daya mampu total 11.759 kW (55%) dari total EBT di sistem Flores 21.309 kW dengan total daya mampu sistem Flores 107.206 kW. Sedangkan bauran EBT pada sistem Flores per Okober 2022 sebesar 25,38%.
“Kami melakukan pemantauan terhadap masyarakat sekitar area kerja dengan cara wawancara, terhadap beberapa masyarakat sekitar seputar aspek sosial, ekonomi dan kebudayaan terkait kehadiran pembangkit listrik EBT.” tambahnya.
Sebastian Hue warga Kampung Pejamala, Desa Ulubelu yang rumahnya sekitar tiga ratus meter dari PLTP Mataloko Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas konsistensi PLN melakukan pemantauan lingkungan setiap tiga bulan secara rutin di wilayahnya, dimana kehadiran infrastruktur listrik di wilayahnya turut mempengaruhi kemajuan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Semoga infrastruktur kelistrikan yang sudah ada tetap terpelihara, handal dan terus memberi manfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Yohanes don Bosco Joman, warga desa Lungar Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggaraiyang tinggal sekitar 300 meter dari pembangkit, menyampaikan terima kasih kepada PLN yang secara rutin melakukan pemantauan lingkungan sehubungan dengan aktivitas penyediaan energi listrik dari PLTP Ulumbu.
“Dengan adanya pemantauan lingkungan secara rutin, maka kelayakan aktivitas masyarakat di sekitar lingkungan pembangkit tetap terpantau. Semoga pembangkit yang sedang beroperasi tetap normal sehingga terus memberi manfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Berdasarkan hasil kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan secara rutin oleh pihak ketiga, dalam hal ini PT Anugrah Analisis Sempurna yang berkantor pusat di Depok, didapatkan bahwa selama periode pengukuran dilakukan, hasil pengukuran masih cukup baik. Salah satu indikasinya adalah tidak ditemukan adanya paramater lingkungan yang melebihi baku mutu lingkungan yang dpersyaratkan oleh pemerintah.
Dengan demikian, hal ini dapat menjadi gambaran bahwa PLN UPK Flores cukup baik di dalam menjaga kondisi lingkungan di area mereka beroperasi. Hal ini disampaikan oleh Rully Nugroho, Direktur PT Anugrah Analisis Sempurna. (pln)