Kefamenanu–Petani di desa-desa di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) laksanakan panen raya jagung komposit Lamuru, Selasa (7/4).
Sebelum panen raya, Gubernur NTT Viktor Laiskodat melakukan panen simbolis jagung Lamuru di Desa Letneo, Kecamatan Insana Barat, Timor Tengah Utara.
“Meski saat ini dunia sedang dilanda virus korona yang sangat meresahkan, tetapi semangat para pendamping dan juga para petani di tempat ini tidak surut sedikitpun,” kata Laiskodat.
Menurutnya, lahan yang ditanami jagung lamuru di kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste itu seluas 350 hektare (ha). Dari jumlah itu, 175 hektare terdapat di Insana Barat. Hasil panen satu hektare jagung lamuru antara 6-7 ton dengan kadar air 14%.
Seusai panen, Laiskodat minta warga kembali membersihkan lahan untuk kembali menanam jagung.
“Nanti pemerintah akan bantu dinamo air untuk menyedot air yang ada di embung untuk proses penyiraman, sehingga walaupun musim panas, jagungnya akan tetap berhasil,” ujarnya.
Seluruh jagung yang sudah dipanen, akan dibeli oleh perusahaan daerah. Karena itu, petani diminta tidak perlu khawatir karena seluruh jagung yang dipanen akan dibeli oleh pemerintah. “Nanti uang hasil penjualan digunakan untuk membeli sapi. Makanannya diambil dari pengolahan batang jagung,” tambah Laiskodat.
Menurut Laiskodat, seluruh petani yang menanam jagung Lamuru tersebut didampingi oleh penyuluh pertanian selama dua kali musim tanam.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Yohanis Oktovianus mengatakan pihaknya sudah mengirim 11 pendamping pertanian ke desa-desa. Mereka mendampingi petani mulai dari mengolah lahan hingga menanam jagung, pembelian sapi dan pengolahan pakan ternak. Program pemerintah NTT ini diberi nama Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), sesuai rencana, akan diperluas hingga melibatkan aparat TNI dan Polri. (mi/gma)