Ilustasi: Sumur Bor di Persawahan Noelbaki/Foto: Lintasntt.com
Kupang – Petani di Persawahan Noelbaki, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menggali sumur secara manual di tengah persawahan untuk menyelamatkan tanaman jagung pada musim kemarau tahun ini.
Dari 290 hektare (ha) lahan persawahan di Noelbaki, hanya 90 ha yang bisa ditanami padi di musim tanam kedua akibat krisis air.
Sisanya, 200 ha ditanami jagung. Petani setempat, Moses Nuban mengatakan 90 ha lahan tersebut berada dekat bendungan yang saat ini masih memiliki cukup air. Namun, tidak cukup jika dialirkan ke 200 ha persawahan lainnya yang berada jauh dari bendungan.
Moses mengatakan tanaman jagung diari hanya satu kali dalam seminggu. “Kebutuhan air untuk jagung itu yang akan disedot dari sumur,” katanya kepada Media Indonesia, Kamis (4/6).
Sampai Kamis sore, sebanyak 20 sumur sudah selesai digali dan sudah menemukan air pada kedalaman bervariasi antara 20 meter hingga 30 meter. Biaya setiap sumur yang digali Rp2,5 juta.
Dengan menggali sumur, Dia yakin tanaman jagung tidak akan kekeringan pada puncak kemarau tahun ini. Setiap tahun, puncak kemarau di NTT mulai September hingga November yang berdampak terhadap menurunnya debit sumber-sumber air, termasuk air bendungan. (mi/gma)
Maumere - Dalam semangat pelayanan tanpa henti, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT melalui…
Mataram - Kelompok Tani Nubahaeraka, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, binaan PT PLN (Persero) Unit Induk…
Kupang - Teka-teki tentang siapa yang akan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tani…
Kupang - Bapperida Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama ICRAF Indonesia menggelar konsultasi publik Rencana Induk…
Kupang - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma membuka Education Fair (Edufair) Tahun 2025 Pusat Pengembangan…
Kupang - Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI-2) ke Kota Kupang menjadi momen penting yang…